Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan jasa global mengeluarkan riset terbaru yang menyatakan Indonesia memiliki skor terendah kedua dari 26 negara dalam hal kemampuan mempersempit kesenjangan gender melalui keterampilan digital.

"Ketika tingkat kesenjangan antara laki-laki dan perempuan tinggi, maka tingkat kefasihan digital baik pria maupun perempuan akan turut menjadi rendah," kata Country Managing Director Accenture Neneng Goenadi dalam peluncuran survei "Getting to Equal: How Digital is Helping Close the Gender Gap at Work", di Jakarta, Rabu.

Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa kefasihan digital perempuan dan laki-laki sangat rendah.

"Untuk perempuan paling rendah. Skor Indonesia hanya 10 dan berada di urutan ke-26," katanya lagi.

Sedangkan untuk pendidikan, kata dia, perempuan tidak berkinerja baik dalam bidang pendidikan.

"Skor Indonesia 24 dan berada di urutan ke-25, urutan kedua terendah," ujar Neneng lagi.

Dalam hal kerja, kata Neneng, perempuan tidak menyadari manfaat digital untuk mendukung pekerjaan atau menyadari fleksibilitas yang diberikan dengan skor Indonesia untuk kerja adalah 40 dan berada di urutan ke-21.

Terakhir, kata Neneng pula, terkait pengembangan diri, perempuan tidak menyadari manfaat digital untuk mendukung pengembangan karir menuju peran menjadi pemimpin.

"Skor Indonesia untuk pengembangan diri adalah 6 dan berada di urutan ke-25 atau dua terbawah," katanya.

Accenture melakukan sebuah survei pada Desember 2015 dan Januari 2016 dengan melibatkan lebih dari 4.900 perempuan dan laki-laki dari 31 negara, untuk menilai sejauh mana responden menggunakan teknologi digital dalam kehidupan pribadi mereka serta dalam pendidikan dan pekerjaan mereka.

Sampel termasuk perwakilan yang sama dari laki-laki dan perempuan pekerja, mewakili tiga generasi (milenial, gen x, dan baby boomers) di semua tingkatan tenaga kerja di perusahaan dari berbagai ukuran.

Tingkat kesalahan atau "margin of error" untuk total sampel sekitar 1,4 persen.

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016