Kami membuat display di arena pameran untuk sosialisasi ukuran dan bobot lobster yang layak ekspor sesuai dengan peraturan pemerintah,"
Bengkulu (ANTARA News) - Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Bengkulu memamerkan lobster dengan bobot layak ekspor dan lobster yang belum layak ekspor saat pameran Pekan Nelayan dan Kemaritiman dalam rangka Hari Nelayan 2016.

Kepala Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Bengkulu Dedy Arif, di sela pameran di Pantai Panjang Bengkulu, Kamis, mengatakan pameran tersebut menjadi ajang sosialisasi Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 1 Tahun 2015 tentang Penangkapan Lobster, Kepiting dan Rajungan.

"Kami membuat display di arena pameran untuk sosialisasi ukuran dan bobot lobster yang layak ekspor sesuai dengan peraturan pemerintah," kata Dedy pula.

Lobster yang belum layak ekspor, menurut dia, adalah yang berbobot di bawah 200 gram, dan lobster yang sedang bertelur.

Balai Karantina, kata dia lagi, sudah beberapa kali menggelar operasi terhadap perdagangan lobster yang dipasarkan melalui jalur udara.

"Dampaknya cukup positif, terutama ekspor lewat jalur udara tidak ada lagi temuan lobster yang tidak memenuhi kriteria ekspor," ujarnya pula.

Pameran untuk menyemarakkan Hari Nelayan 2016 itu, petugas Balai Karantina menyiapkan ratusan lobster hasil sitaan untuk dilepasliarkan di perairan Bengkulu.

Pelepasliaran akan dilakukan pada Minggu (10/4) di perairan Pulau Tikus, pulau kecil dengan daratan seluas 0,6 hektare berjarak 10 mil laut dari Kota Bengkulu.

"Kelompok nelayan akan terlibat dalam pelepasliaran lobster yang belum sesuai ukuran ini, sekaligus sosialisasi Peraturan Pemerintah tentang Lobster, Kepiting dan Rajungan," katanya pula.

Upaya untuk meningkatkan produksi lobster daerah ini, Balai Karantina membina para penampung dan eksportir lobster lokal. Penampung lobster dibina dalam hal pembesaran dan penanganan lobster sebelum diekspor.

Selama pameran Pekan Nelayan dan Karantina Bengkulu yang berlangsung hingga 9 April 2016, Balai Karantina juga menyosialisasikan penanganan olahan ikan layak ekspor, salah satunya daging ikan tenggiri.27

Pewarta: Helti Marini Sipayung
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016