Mempawah, Kalimantan Barat (ANTARA News) - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik (MPR RI) Oesman Sapta Odang menyinggung soal Ormas Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang sempat bertempat tinggal di wilayah Mempawah, Kalimantan Barat.

"Kita tidak akan menolak transmigrasi, atau siapapun yang datang hidup bersama-sama dengan kita, luas Pulau Kalimantan ini sangat luar biasa banyaknya dibanding Pulau Jawa dan penduduknya sangat sedikit, bagaimana mungkin ekonomi bisa bergulir kalau penduduk sedikit? Saya harapkan pertumbuhan manusia yang datang ke sini tumbuh asal bukan al gafar atau far far itulah," kata Oesman Sapta di sela-sela kunjungan penyerapan aspirasi masyarakat dalam masa reses anggota DPD RI/ Wakil MPR RI di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat pada Jumat (8/4).

Seperti diketahui, pada Januari lalu, ratusan eks Gafatar di Kabupaten Mempawah diusir dari Desa Antibar dan Desa Suap oleh warga.

Keberadaan Gafatar dalam beberapa waktu terakhir dianggap meresahkan pasca-hilangnya sejumlah orang yang diduga bergabung dalam organisasi tersebut.

"Mereka itu rakyat sama seperti kita terpengaruh lapangan kerja, terpengaruh janji yang muluk-muluk, mari kita memaafkan, yang sudah ya sudah, mari kita ampuni semua kembali ke jalan yang benar," kata Oesman.

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016