Surabaya (ANTARA News) - Pemerintah Australia Barat menawarkan beasiswa S2 audiologi (ilmu cara mengukur kepekaan) bagi tunarungu.

"Kunjungan saya ke sini untuk melihat sistem pembelajaran dan suasana sekolah berkebutuhan khusus karena tenaga ahli di Surabaya dalam penanganan tuna rungu masih kurang," kata Menteri Pendidikan Australia Barat Peter Collier di Surabaya, Jawa Timur, Selasa.

Dalam kunjungan ke Sekolah Luar Biasa Tunarungu (SLB-B) "Karya Mulia" Surabaya, ia mengatakan pihaknya akan memberikan beasiswa untuk tambahan tenaga ahli dalam penanganan anak tuna rungu.

Ia mengatakan beasiswa yang akan diberikan pada 2018 itu dapat mempermudah sistem pendidikan anak berkebutuhan khusus di Indonesia, sehingga guru atau pengajar lain sudah memiliki tenaga yang kompeten di negara sendiri.

"Karena sudah punya ahli sendiri, tidak perlu bergantian mengirim pengajar untuk belajar secara bertahap tentang penanganan anak tunarungu," kata dia.

Menurut dia, pemerintah Australia Barat juga memberikan beasiswa pascasarjana untuk satu guru tunarungu di Jawa Timur.

Dengan beasiswa ini akan mempermudah untuk mengintegrasikan sistem pembelajaran anak berkebutuhan khusus di Indonesia dan di Australia.

"Melihat pendidikan untuk siswa berkebutuhan khusus yang saat ini di Indonesia sama halnya dengan di Australia, saya cukup tersentuh dengan beragam aksi yang ditunjukkan siswa tunarungu yang menampilkan tari dan berkomunikasi dengan saya," terangnya.


Pewarta: Indra Setiawan/Laily Widya
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016