Rolling Stones tidak pernah memberikan izin kepada tim kampanye Trump untuk menggunakan lagu-lagunya
Jakarta (ANTARA News) - Band legendaris Rolling Stones meminta bakal calon presiden Amerika Serikat dari Republik, Donald Trump, untuk berhenti memanfaatkan musik band itu untuk kampanye politiknya setelah para artis seperti Adele dan R.E.M. menyampaikan permintaan serupa kepada Trump.

"Rolling Stones tidak pernah memberikan izin kepada tim kampanye Trump untuk menggunakan lagu-lagunya dan telah meminta mereka segera berhenti memanfaatkan semua lagu itu," kata juru bicara band ini seperti dikutip Reuters.

Seorang perwakilan tim kampanye Trump menolak mengomentari permintaan Rolling Stone itu.

Sebelum berkampanye di Carmel, Indiana Selasa waktu AS, tim kampanye Trump memutarkan lagu Rolling Stones tahun 1969 berjudul "You Can't Always Get What You Want" paling sedikit empat kali.

Selain lagu-lagu pop dan rock, tim kampanye Trump juga memainkan cuplikan dari pentas Broadway dan musik opera menjelang kampanye.

Penyanyi Inggris, Adele, Februari lalu sudah berkata bahwa dia tidak mengizinkan siapa pun menggunakan musiknya untuk kampanye politik, setelah Trump memutarkan lagu hit penyanyi itu pada 2011 "Rolling in the Deep" saat kampanye di Iowa.

Majalah Politico melaporkan bahwa tim kampanye Trump bergeming dan malah memutarkan lagu Adele yang menjadi lagu tema film James Bond, "Skyfall", saat kampanye di Little Rock, Arkansas, dua hari setelah Adele mengeluarkan peringatan itu.

Grup rock R.E.M. juga menyemprot Trump karena telah menggunakan lagu hit mereka, "It's the End of the World As We Know It (And I Feel Fine)" dalam sebuah kampanye tahun silam, demikian Reuters.


Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016