Kupang (ANTARA News) - Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Timur Ricard Djami mengatakan, daerah itu memiliki tiga bandar udara pada daerah terpencil, terluar, dan terdepan.

""NTT memiliki 15 bandara. Dari 15 bandara itu, tiga di antaranya adalah bandara terluar dan terdepan," kata Djami, " kata Djami, di Kupang, Senin.

Dia mengemukakan hal itu juga berkait konsep penerbangan perintis Kementerian Perhubungan.  ya menjelaskan.

Ketiga bandara itu adalah Bandara Bere Tallo (dulu Bandara Haliwen) di Kabupaten Belu, Bandara DC Saudale Ronda (Kabupaten Rote Ndao), dan Bandara Kabir (Kabupaten Alor). Bandara Bere Tallo paling dekat dengan garis perbatasan Indonesia-negara Timor Timur. 

Dari tiga bandara terluar itu kata dia, salah satu di antaranya yang belum dilayani penerbangan perintis yakni Bandara Kabir.

Menurut dia, bandara ini belum dilayani penerbangan perintis karena baru diresmikan Menteri Perhubungan, Ignasius Djonan, beberapa waktu lalu.

"Memang pengaturan penerbangan perintis dilakukan Kementerian Perhubungan, tetapi kemungkinan tahun 2017 baru bisa dilayani karena kontrak penerbangan perintis sudah dilakukan awal 2016," katanya.

Dia menambahkan, sejauh ini belum ada pemerintah daerah di provinsi berbasis kepulauan itu yang membangun bandar udara sendiri. APBD NTT tergolong sedikit, begitupun pandapatan asli daerah mereka. 

Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016