Los Angeles (ANTARA News) - Peringatan akan kebakaran dikeluarkan di tiga negara bagian Amerika Serikat barat pada Minggu saat gelombang panas dengan suhu tiga angka, tertinggi dalam sejarah, memanggang wilayah tersebut.

Suhu tinggi itu menyebabkan kebakaran di California, dari pantai kaki perbukitan di luar Santa Barbara hingga ke padang pasir dekat perbatasan Meksiko.

Laporan panas berlebih dan "peringatan bendera merah" atas kebakaran diberlakukan di sejumlah bagian selatan negara bagian California, Nevada dan Arizona, kata Dinas Cuaca Nasional.

Di wilayah Burbank, Los Angeles, suhu menunjukkan 109 derajat Fahrenheit atau setara 42,8 Celsius, memecahkan rekor 104 derajat Fahrenheit pada 1973. Di Phoenix, Arizona, suhunya meningkat menjadi 118 derajat Fahrenheit, tiga angka di atas suhu tertinggi sebelumnya pada 1968.

Dengan peningkatan permintaan akan pengatur suhu udara (AC) diperkirakan akan memberikan ujian terhadap kemampuan penyuplai listrik wilayah itu, Operator Sistem independen California, yang mengelola listrik negara bagian itu, mendesak para pengguna untuk menghemat pemakaian listrik di siang hari pada Senin.

Peramal cuaca mengatakan cuaca panas akan masih ada pada Selasa, terutama di Padang Pasir Barat Daya, dimana suhunya dapat mencapai 120 derajat Fahrenheit.

"Suhu ekstrim itu dapat mengancam nyawa," Dinas Cuaca mengatakan dalam laman resmi mereka.

Pejabat Dinas Kebakaran mengatakan bahwa suhu panas itu merupakan faktor besar dalam memburuknya kebakaran yang melanda rerumputan kering sekitar 50 mil ke arah timur San Diego, bagian utara perbatasan Meksiko, memaksa dilakukannya evakuasi sejumlah rumah di lingkungan padang pasir Potrero.

Kebakaran itu, yang timbul pada Minggu pagi, telah menghanguskan wilayah seluas sekitar 607 hektar dan masih membakar sejumlah padang curam dan tanaman kening pada sore hari, Kapten Dinas Kebakaran San Diego, Kendal Brotisser mengatakan.

Sekitar 200 mil ke arah utara, suhu panas tinggi juga terus mengganggu tim yang sedang berjuang untuk memadamkan apa yang disebut dengan Kebakaran Sherpa, yang telah membara selama lima hari di sejumlah tebing dan bukit dekat Santa Barbara.

Kebakaran itu, yang telah menghanguskan sekitar 3.197 hektar lahan dan memaksa ratusan orang melarikan diri dari tempat tinggal mereka, masih dapat dipadamkan sebesar 51 persen saat para pemadam kebakaran memanfaatkan tidak adanya angin "matahari tenggelam" yang pada awalnya memicu terjadinya kebakaran.

Kebakaran lebih kecil terjadi sesaat di persimpangan jalan tol dekat Los Angeles, menghancurkan tiga gudang penyimpanan, merusak dua rumah dan menyebabkan kemacetan saat para pemadam kebakaran bergegas untuk menangkal api itu.

Di New Mexico, pihak berwenang setempat menyatakan sebuah keadaan darurat dikarenakan adanya kebakaran hutan yang telah membara selama lima hari dan menghanguskan 7.129 hektar lahan, dan juga menghancurkan sekitar dua lusin rumah di bagian tenggara Alburquerque, demikian Reuters melaporkan.

(Ian/KR-MBR)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016