Giant akan langsung menarik produknya dan mengevaluasi vendor yang menjadi pemasok komoditas tersebut."
Palembang (ANTARA News) - Ikan dan sayuran berpengawet formalin masih ditemukan di pasar modern Kota Palembang meski sejak sepekan terakhir sudah dilakukan beberapa kali inspeksi mendadak oleh petugas dari pemerintah provinsi.

Ikan dan sayuran berformalin itu masih dijumpai di Pasar Lemabang dan Pasar Sako serta satu pasar retail modern Gaint di kawasan Sako, Senin, oleh tim inspeksi.

Kabid Konsumsi dan Keamanan Pangan Badan Ketahanan Pangan Sumsel, Rusmaladewi mengatakan meski masih ditemukan tapi secara kadar makin berkurang.

Sebelumnya di beberapa pasar tradisional ditemukan ikan, cumi, udang berformalin dengan kadar yang berat, dan juga dua pasar retail modern yang disidak ditemukan bahan perikanan yang berformalin.

"Sidak hari ini lebih memperlihatkan perubahan. Hari ini, komoditi ikan lebih sedikit ditemukan yang berformalin dengan persentase formalin lebih rendah," kata dia.

Hasil sidak untuk komoditas perikanan lebih banyak ditemukan yang berformalin dari pada komoditi perternakan, seperti di Pasar Lemabang didapati udang basah, udang paname dengan ukuran sedang yang berformalin dijual satu pedagang.

Sementara di Pasar Sako ditemukan udang laut krosok, ikan sepat dan ikan asin yang mengandung formalin dan di pasar retail modern Gaint ditemukan ikan peda yang positif berformalin.

"Hasil tes kadar formalinnya hanya sekitar 0,1-0,45 persen atau lebih rendah dibandingkan temuan kadar formalin pada komoditas lainnya," kata dia.

Selain kadar formalin, tim yang terdiri atas gabungan kedinasan di Pemprov Sumsel dan instansi stuktural seperti Balai Karantina Ikan menemukan jenis sayuran yang megandung bahan berbahaya, seperti di Pasar Sako ditemukan sayur buncis yang masih berkadar pestisida yang kuat.

Formalin akan bereaksi dengan protein pada produk perikanan dan jenis pangan lainnya sehingga akan sangat masuk ke dalam tubuh karena menjadi zat raektif dapat menghentikan sistem kerja enxim sehingga tubuh akan kaku dan berpotensi meghasilkan kanker.

"Dalam jangka waktu yang lama bisa merusak organ hati, jantung, otak, limpa, ginjal dan syaraf," kata dia.

Sementara Manajer Store Giant Hary Kusnanto menyatakan pihaknya akan koorperatif terhadap temuan makanan dengan indikasi atau sudah berformalin.

Komoditas ikan peda yang diamankan tim merupakan produk dari distributor yang berasal dari luar kota Palembang.

"Giant akan langsung menarik produknya dan mengevaluasi vendor yang menjadi pemasok komoditas tersebut," ujar dia.

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016