Saran saya untuk pemerintah (Australia), sebaiknya kita mendukung Helen Clark."
Perth (ANTARA News) - Perdana Menteri (PM) Australia Malcolm Turnbull di Sydney, Jumat, secara resmi mengumumkan tidak akan mendukung pencalonan sekaligus memupuskan harapan mantan PM Kevin Rudd menjadi Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Menurut Turnbull, Kevin Rudd bukan orang tepat untuk memimpin PBB, dan Pemerintah Australia tidak akan mendukung pencalonan siapa pun dalam pemilihan pengganti Ban Ki-Moon pada 2017.

"Ketika Pemerintah Australia mencalonkan seseorang untuk satu pekerjaan, terutama untuk pekerjaan seperti itu, maka pertanyaan mendasarnya adalah apakah kita yakin orang ini, si calon, adalah sosok tepat untuk jabatan tersebut?" katanya.

"Menurut penilaian saya, Rudd bukan orang tepat dan saya sudah jelaskan alasannya kepada yang bersangkutan secara langsung," tambah Turnbull sebagaimana dilansir jaringan berita ABC.

Turnbull juga menepis spekulasi unsur yang menjadikan Rudd tidak pantas didukung menjadi Sesjen PBB atau dugaan apakah keputusan itu hanya untuk memuaskan sebagian unsur di Partai Liberal.

Sementara itu, pernyataan tertulis Kevin Rudd di akun Facebook menyebutkan bahwa dukungan nominasi dari pemerintah federal Australia tidak serta merta membuatnya akan terpilih sebagai Sesjen PBB.

"Ini seharusnya bisa menjadi kali pertama dalam sejarah 70 tahun Australia di PBB menawarkan seorang kandidat untuk posisi Sesjen," catatnya.

Pernyataan itu juga bercerita bagaimana Turnbull bahkan menolak bertemu dengan Rudd di Sydney, meskipun politisi Partai Buruh itu sudah mendarat di kota tersebut.

Rudd terbang dari Brisbane ke Sydney pagi ini untuk meminta bisa bertemu dengan PM Australia, tapi saat tiba, Turnbull menelponnya sambil menyebutkan bahwa tidak bisa berjumpa hari ini.

Keputusan PM Turnbull yang memupus harapan Kevin Rudd sangat disayangkannya karena ternyata pemerintah tidak bisa mengulangi dukungan yang diberikan pemerintahan PM Hawke untuk Malcolm Fraser menjadi Sesjen Negara-negara Persemakmuran, dan pemerintahan PM Howard yang mendukung Gareth Evans menjadi Kepala UNESCO.

Kevin Rudd meminta didukung dalam pencalonan Sesjen PBB dengan dasar pengalamannya sebagai mantan PM mantan menteri luar negeri sekaligus seorang diplomat karir maupun sebagai seseorang yang pernah sukses berkampanye untuk kursi Australia di Dewan Keamanan PBB periode 2013-2014, dan mantan ketua Komisi Independen untuk Multilateralisme PBB.

Untuk pemilihan Sesjen PBB pengganti Ban Ki-Moon, sejauh ini sudah ada 12 kandidat, termasuk mantan PM Selandia Baru Helen Clark.

Pemerintahan Selandia Baru di bawah kepemimpinan Perdana Menteri John Key telah melobi berbagai pihak dan menyediakan dana untuk kampanye Helen Clark.

Perempuan lain yang menjadi calon Sesjen PBB adalah mantan Menteri Luar Negeri dan Urusan Eropa Kroasia Vasna Pusic, Direktur Jenderal UNESCO Irina Bokova, dan Menteri Luar Negeri Argentina, yang juga bekas Kepala Staf Sekjen PBB Ban Ki-Moon, Susana Malcorra.

Menurut Kim Beazley, mantan pemimpin Partai Buruh dan mantan Dubes Australia untuk Amerika Serikat (AS), saat ini kandidat-kandidat perempuan untuk posisi Sekjen PBB sangat berpeluang untuk terpilih.

"Saran saya untuk pemerintah (Australia), sebaiknya kita mendukung Helen Clark," demikian Kim Beazley.

Pewarta: Ella Syafputri
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016