Banda Aceh, (ANTARA News) - Komisi IV DPR RI mendukung sepenuhnya optimalisasi pelabuhan perikanan di Lampulo, Banda Aceh, sehingga menjadi pelabuhan yang mampu mendorong peningkatan perekonomian masyarakat.

"Kami mendukung optimalisasi Pelabuhan Lampulo. Dengan optimalnya pelabuhan perikanan tersebut, tentu meningkat pula kesejahteraan masyarakat," kata Ketua Komisi IV DPR RI Edhy Prabowo di Banda Aceh, Selasa.

Pernyataan tersebut dikemukakan Edhy Prabowo di sela-sela meninjau Pelabuhan Lampulo, Banda Aceh. Kunjungan ke pelabuhan perikanan tersebut turut didampingi sejumlah anggota Komisi IV DPR RI.

Dalam kunjungan tersebut, Komisi IV DPR RI turut didampingi Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Slamet Soebjakto, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh T Diauddin, serta pejabat terkait lainnya.

Edhy Prabowo mengatakan, keberadaan Pelabuhan Lampulo sangat mendukung potensi perikanan Aceh. Dengan berfungsinya pelabuhan ini, banyak aktivitas perekonomian masyarakat yang tumbuh di tempat ini.

"Dulunya pelabuhan ini bekas tambak yang rusak karena tsunami. Sekarang, setelah dibangun pelabuhan, tempat ini sudah bernilai ekonomis. Perputaran uang di pelabuhan ini mencapai Rp1 miliar per hari," kata Edhy Prabowo.

Dukungan terhadap optimalisasi Pelabuhan Lampulo, kata dia, akan dilakukan dalam bentuk penganggaran. Komisi IV akan berupaya menyetujui anggaran yang diusulkan untuk pengembangan pelabuhan ini.

"Memang anggaran yang dibutuhkan besar untuk optimalisasi pelabuhan ini. Kalau anggaran terbatas, tentu yang prioritas kami dahulukan," ungkap Edhy Prabowo yang juga politisi Partai Gerindra.

Selain itu, Edhy Prabowo meminta dinas terkait di Pemerintah Aceh untuk selalu mengingatkan Komisi IV DPR RI terkait anggaran untuk optimalisasi Pelabuhan Lampulo.

"Kalau tidak diingatkan, tentu kami lupa. Jika kami lupa, maka dikhawatirkan anggaran pengembangan pelabuhan ini tidak masuk dalam APBN tahun 2017," kata Edhy Prabowo.

Pewarta: M Haris SA
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016