London (ANTARA News) - KBRI London bekerja sama dengan Indonesia Investment Promotion Centre (IIPC) London dan Diaspora Indonesia yang tergabung dalam Perhimpunan Rantau Indonesia di UK (PERIUK) mengelar Sarasehan Investasi dan Perdagangan yang mengambil tema "Diaspora dan Peluang Bisnis di Tanah Air," di ruang pertemuan KBRI London, Sabtu.

Sarasehan merupakan bagian dari peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-71 yang diadakan KBRI London dan IIPC diikuti sekitar 30 peserta, demikian Deputy Director IIPC, Theopita Indica Tampubolon kepada Antara London, Minggu.

Dubes RI di London, Rizal Sukma dalam sambutan pembukaannya menyampaikan ekonomi Indonesia saat ini mengalami peningkatan baik dari segi pertumbuhan maupun kapasitas kekuatan masyarakat kelas menengah. Oleh karenanya, saat ini merupakan momentum yang sangat baik untuk dapat dimanfaatkan Diaspora Indonesia di UK untuk melakukan bisnis di Indonesia guna mendukung pertumbuhan ekonomi. Diaspora merupakan komponen penting untuk membangun citra Indonesia di luar negeri, ujarnya.

Direktur IIPC London, Nurul Ichwan menyampaikan Indonesia memiliki potensi yang sangat besar baik dari segi kekuatan ekonomi maupun geografis. Dari segi penanaman modal juga terlihat tren positif di mana pada kwartal kedua Tahun 2016 dicapai realisasi investasi sebesar Rp151.6 Triliun dengan jumlah Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 99.4 Triliun dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 52.2 Triliun. Total nilai investasi kwartal dua ini mengalami peningkatan sebesar 12.3 persen periode yang sama tahun sebelumnya.

Ia juga menyampaikan mengenai rencana pemerintah membuka kesempatan bagi Diaspora Indonesia di luar negeri yang ingin melakukan investasinya di Indonesia namun tidak memiliki KTP atau NPWP.

Dalam paparan Direktur IIPC London menyampaikan beberapa peluang bisnis di Indonesia di antaranya pengembangan Proyek Condotel dan Apartment, Proyek Supply Bahan Baku Beton untuk konstruksi Jalan Tol, Proyek Properti Perumahan, dan Proyek Pengembangan Klinik Hemodialisis. Selain itu, juga disinggung mengenai potensi beberapa proyek infrastruktur milik pemerintah.

Sementara itu Ketua PERIUK Cathy Lelongboto menjelaskan PERIUK berdiri sejak 14 Juli 2013 lalu bertujuan untuk meningkatkan pemberdayaan dan kemampuan masyarakat Indonesia di Inggris, selain meningkatkan daya saing, juga untuk memperjuangkan aspirasi, kepentigan dan menyalurkan sumbangsih bagi Indonesia. Melalui PERIUK diharapkan akan muncul hubungan bisnis, kerjasama atau kolaborasi budaya, pendidikan, sains-teknologi dan turisme antara masyarakat pemerintah Indonesia dengan komunitas Indonesia di UK.

Salah seorang Diaspora yang telah menjalankan usaha bisnis makanan dan minuman di UK, Hariyanto, menyampaikan kisah sukses nya dalam berusaha di Inggris dan memotivasi peserta untuk memulai usahanya di UK dan di Indonesia.

Kegiatan sarasehan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab di mana banyak pertanyaan peserta antara lain terkait dengan prosedur dan tips mengimpor barang dari Indonesia ke UK, sharing mengenai standar produk Eropa, minat investasi di bidang energi terbarukan, serta peluang pengembangan industri batik nasional.

Sebagai tindak lanjut kegiatan Sarasehan Investasi dan Perdagangan ini, PERIUK berkomitmen untuk membentuk Indonesian Diaspora Business Council (IDBC) mewadahi kepentingan bisnis Diaspora Indonesia di UK pada akhirnya diharapkan Diaspora Indonesia di UK dapat berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia baik dari segi investasi maupun perdagangan.

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016