Yogyakarta (ANTARA News) - Kementerian Pemuda dan Olahraga menggagas "Gerakan Nasional Pemuda Kreatif" yang berfokus mengembangkan daya kreatif yang dimiliki para generasi muda melalui pelatihan dan bantuan permodalan.

"Pemerintah harus hadir untuk anak-anak kreatif di Indonesia, supaya karya-karya mereka tambah besar dan berperan efektif dalam pengembangan sektor ekonomi kreatif," kata Asisten Deputi Peningkatan Kreativitas Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Eny Budi Sri Haryani seusai membuka Workshop dan Pameran Kewirausahaan di Universitas Janabadra, Yogyakarta, Kamis.

Eny mengatakan "Gerakan Nasional Pemuda Kreatif" akan segera diluncurkan beberapa bulan yang akan datang setelah Kemenpora menggelar pameran dan workshop kewirausahaan di sejumlah kota, salah satunya di Yogyakarta saat ini.

Workshop dan pameran itu bertujuan menggali serta memetakan potensi kreatifitas yang dimiliki generasi muda saat ini khususnya yang memiliki rentang usia mulai 16-30 tahun.

"Gerakan ini baru kami inisiasi, kami juga akan melakukan komunikasi dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) untuk gerakan ini," kata dia.

Gerakan itu, kata dia, akan memberikan wadah para inovator muda khususnya yang menggeluti bidang seni kriya, grafika, teknologi informasi, fashion, musik, film, serta kuliner.

Eny menilai hingga saat ini banyak potensi kreatifitas pemuda yang belum terfasilitasi. Kebanyakan mereka berkembang secara mandiri dan belum memiliki jejaring yang kuat.

"Oleh karena itu kami berencana memberikan pelatihan, temu komunitas, serta bagi yang membutuhkan permodalan kami ada fasilitas bantuan," kata dia.

Selain berorientasi mengembangkan kreatifitas pemuda, menurut Eny, gerakan itu juga memiliki tujuan menghindarkan generasi muda dari kegiatan serta pengaruh negatif seperti penggunaan narkoba dan terorisme.

Rektor Universitas Janabadra Yogyakarta Suharyanto mendukung penuh gagasan itu. Menurut dia Gerakan Nasional Pemuda Kreatif akan mampu menstimulasi ide yang dimiliki pemuda khususnya yang masih berstatus mahasiswa agar betul-betul direalisasikan dalam kehidupan nyata.

"Sehingga hasil pengetahuan mahasiswa tidak hanya menjadi museum dan diuji di laboratorium saja," kata dia.

Sementara itu, seorang peserta pameran kewirausahaan, Edy Susanto yang memamerkan usaha kreatifnya berupa kerajinan kayu "Wood Craft Character" berharap dapat difasilitasi dalam hal pemasaran.

Mahasiswa Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY) itu mengaku sebagian besar pemasaran produk kerajinannya hanya dilakukan melalui toko "online".

"Sejauh ini kami hanya terkendala soal pemasaran. Semoga ke depan bisa dibantu pemerintah untuk memasarkan di lingkup nasional maupun mancanegara," kata dia.

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016