Beijing (ANTARA News) - China pada Selasa meluncurkan satelit kuantum pertama di dunia, yang akan membantu mereka melakukan komunikasi "anti-retas" antara luar angkasa dan daratan, menurut media pemerintah.

Program peluncuran satelit itu menjadi prioritas karena Presiden Xi Jinping sudah mendorong China membangun kekuatan luar angkasa sendiri, dan terpisah dari ambisi sipilnya, serta telah menguji misil-misil anti-satelit.

Satelit Quantum Experiments at Space Scale, atau  QUESS, diluncurkan dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan di Provinsi Gansu yang terletak jauh di bagian barat laut pada Selasa dini hari menurut laporan kantor berita nasional Xinhua.

Dalam misi dua tahunnya, menurut Xinhua, QUESS dirancang untuk melakukan komunikasi "anti-retas" dengan mengirimkan sejumlah data yang tak dapat diretas dari luar angkasa ke daratan.

"Komunikasi kuantum keamanannya yang sangat tinggi karena foton kuantum yang tidak dapat dipisahkan maupun digandakan."

"Maka itu tidak mungkin menyadap, menghadang atau meretas informasi yang dibawa melaluinya".

Satelit itu akan memungkinkan komunikasi aman antara Beijing dan Urumqi, kata Xinhua, mengacu ke ibu kota wilayah Xinjiang yang rentan konflik, tempat pemerintah mengatakan mereka bertempur melawan pemberontak Muslim.

"Satelit yang baru diluncurkan menandai transisi peran China, dari pengikut perkembangan teknologi informasi klasik menjadi salah satu pemimpin yang memandu pencapaian masa depan," Pan Jianwei, ilmuwan kepala proyek itu mengatakan kepada kantor berita Xinhua.

Menurut dia, komunikasi kuantum memiliki "prospek yang sangat besar" dalam bidang pertahanan, tambahnya.

Kantor berita Reuters mewartakan, China berkeras program luar angkasanya untuk tujuan damai, namun Departemen Pertahanan Amerika Serikat menyorot peningkatan kemampuan luar angkasa mereka, mengatakan bahwa mereka berusaha mencegah lawannya menggunakan aset-aset berbasis luar angkasa dalam sebuah krisis. (Uu.Ian/KR-MBR

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016