"Harga jagung kini membaik, tentunya kesejahteraan petani juga naik..."
Mataram (ANTARANews) -  Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menargetkan Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi lumbung jagung tahun 2017 guna mendukung ketahanan pangan nasional

"Insya Allah, kita tekadkan tahun depan NTB dapat menjadi lumbung jagung nasional," ujarnya usai melakukan panen raya padi dengan mekanisasi di Desa Keru, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat,  NTB, Jumat.

Untuk itu, ia meminta Pemerintah Provinsi (Pempov) NTB untuk memperluas lahan jagung sebanyak 400 ribu hektare agar target tersebut tercapai.

"Pak Wagub (wakil gubernur), bisa tidak kita jadikan lahan pertanian NTB 400 ribu hektare, dengan hasilnya dibeli oleh pemerintah, dan harga beli jagung tidak boleh kurang dari Rp3.150 per kg. Kalau sepuluh ton, pendapatan petani bisa mencapai Rp30 juta," ujarnya menantang Wakil Gubernur NTB H Muhammad Amin yang hadir pada acara tersebut.

Jika itu dilakukan, lanjut dia, Kementerian Pertanian akan memberi  bantuan penuh seluruh benih dan pupuk serta jaminan pembelian hasil panen di daerah itu.

Amran mengatakan pemerintah telah bekerja keras untuk menstabilkan harga, termasuk jagung sehingga kini harga jagung membaik.

"Harga jagung kini membaik, tentunya kesejahteraan petani juga naik. Impor turun 60 persen, ketika saya setahun jadi menteri, bagaimana kalau dua tahun? Makanya, kita tekadkan NTB dapat menjadi lumbung jagung nasional," ujarnya.

Sementara itu Wakil Gubernur NTB H Muhammad Amin mengaku tertantang dengan tawaran Menterian Pertanian untuk menyiapkan lahan jagung 400 ribu hektare. Meski begitu, dikatakan Amin, capaian produksi pertanian NTB setiap tahun selalu meningkat.

"Kita patut bersyukur produksi pangan kita mengalami peningkatan. Bahkan, untuk sasaran produksi dan luas tanam di tahun 2016 terjadi peningkatan," ucapnya.

Selain itu Amin menegaskan, NTB siap meningkatkan produksi pertanian dengan memperhatikan kesejahteraan para petani.

"Produksi terus kita tingkatkan khususnya komoditas utama padi, jagung, kedelai, tetapi tentu tata niaganya perlu diatur agar stabilitas harga bisa terjamin dan bisa meningkatkan kesejahteraan para petani di NTB," harap Wagub.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi jagung NTB di tahun 2015 adalah sebesar 959.973 ton pipilan kering, yang berarti terjadi peningkatan produksi sebesar 22,16 persen bila dibandingkan dengan tahun 2014 yang mencapai 785.864 ton pipilan kering.

Peningkatan produksi ini, disebabkan karena luas panen jagung yang meningkat dari 126.577 hektare pada tahun 2014 menjadi 143.117 hektare pada tahun 2015.

Disamping itu, peningkatan produksi jagung juga disebabkan oleh kenaikan  produktivitas tanaman jagung sebesar 8,04 persen yaitu dari 62,09 kw/ha pada tahun 2014 menjadi 67,08 kw/ha pada tahun 2015.




Ridwan Chaidir

(U.KR-NIA/B/R010/R010) 19-08-2016 20:06:43



Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2016