Mungkin sudah banyak masalah atau stres yang terpendam dari dulu, tapi tidak keluar."
Jakarta (ANTARA News) - Psikolog klinis Liza Marielly Djaprie mengemukakan bahwa ada berbagai faktor yang bisa mendorong seseorang melakukan mutilasi, bahkan dalam beberapa kasus ada pelaku yang psikopat menjalani aksi tersebut karena punya niat jahat.

Depresi juga diduga menjadi latar belakang kasus mutilasi yang dilakukan Mutmainah kepada anaknya yang berusia setahun di Cengkareng, Jakarta Barat, Minggu (2/10).

“Saya melihatnya lebih kepada depresi. Dia mungkin halusinasi, tidak bisa membedakan mana yang sebaiknya dilakukan dan mana yang tidak,” kata Liza saat dihubungi ANTARA News, Selasa.

“Dia tidak jahat, tapi karena ada depresi berkepanjangan yang gagal dilihat orang terdekat, jadi fungsi nalar berpikir logikanya tidak berfungsi,” ujarnya..

Menurut Liza, mutilasi bisa dilakukan oleh orang yang menderita depresi berat yang diyakini terjadi sejak lama.

“Ini tidak mungkin baru terjadi. Mungkin sudah banyak masalah atau stres yang terpendam dari dulu, tapi tidak keluar,” katanya.

Berdasarkan keterangan yang dipublikasikan multimedia massa, Liza melihat ciri-ciri depresi pada diri Mutmainah, di antaranya berbicara sendiri hingga kerap bertanya pada sang suami, “Kamu tidak takut sama saya?”

“Mungkin terlewat begitu saja karena kadang kita kurang peka dengan lingkungan,” ujarnya menambahkan, terkait perilaku Mutmainah.

Pada Minggu (2/10) Mutmainah memutilasi anak kedua Arjuna dan melukai anak pertama CL di kontrakan kawasan Tegal Alur, Cengkareng, Jakarta Barat.

Suami Mutmainah, Aipda Deni Siregar, menemukan istri bersama dua anaknya dalam kondisi terluka karena senjata tajam. Sedangkan, anak bungsunya telah tewas dimutilasi.

Deni membuka paksa pintu kontrakan karena tangisan CL, sedangkan Mutmainah tidak bereaksi saat dipanggil sang suami.

Pihak kepolisian masih mendalami motif tindakan yang dilakukan Mutmainah terhadap kedua anak kandungnya tersebut, namun dugaan sementara pelaku depresi.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Awi Setiyono di Jakarta, Selasa, mengatakan kondisi Mutmainah belum stabil sehingga penyidik kepolisian belum dapat meminta keterangan terkait dugaan pembunuhan anak kandungnya.

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016