Jakarta (ANTARA News) - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf membuka Perkemahan Tingkat Nasional (Pertinas) V Saka Bakti Husada 2016 di Bendungan Serut di Desa Gogodesa, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, 17-23 Oktober dan diikuti 2.500 Pramuka se-Indonesia.

Hadir dalam Pertinas itu, antara lain Ketua Kwarcab Pramuka Kabupaten Blitar H Rijanto, Wakil Bupati Blitar Marhaenis UW, Sekda Kabupaten Blitar Palal Ali Santoso, dan masih banyak lagi lainnya.

Dalam siaran persnya panitia Pertinas yang diterima di Jakarta, Selasa, Ketua Kwarda Pramuka Jawa Timur Saifullah Yusuf saat membuka Pertinas V mengatakan, Indonesia menghadapi era baru, yakni Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), sehingga persaingan semakin global sehingga dibutuhkan manusia-manusia yang terampil untuk memenangan persaingan.

"Jika menjadi petugas kesehatan, jadilah petugas kesehatan yang terampil. Begitu juga jika menjadi petani maka jadilah petani yang terampil. Dengan begitu, kita bisa memenangkan persaingan yang semakin mengglobal ini," katanya.

Gus Ipul --panggilan akrab Saifullah Yusuf-- tak ketinggalan berpesan untuk menjauhi narkoba. Karena narkoba bisa merusak generasi muda. "Hidup sehat tanpa narkoba," tegasnya.

Pembukaan Pertinas V berlangsung seru dengan penampilan seribu penari. Para penari yang semuanya pelajar itu membawakan tarian gabungan antara jaranan dan tayub. Kehebohan juga semakin menjadi kala para pendekar beraksi. Mereka mematahkan balok, besi, dan balok es. Tak tanggung-tanggung, tujuh balok es patah setelah dipukul oleh pesilat.

Serangkaian kegiatan akan diikuti peserta Pertinas V, mulai dari penyuluhan kesehatan, memberi makanan tambahan ke balita, membuat jamban sehat, mengecat poskesdes, serta mengunjungi berbagai tempat wisata di Kabupaten Blitar.

Pembina Pramuka dari Kwarcab Tulungagung Suwanto mengapresiasi Pertinas V Saka Bakti Husada 2016. "Pembukaan sungguh meriah. Ada seribu penari, atraksi pencak silat dan mercon. Sungguh luar biasa," kata pengajar di SMPN 3 Tulungagung itu.

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016