Bandung (ANTARA News) - Malam jelang laga final sepakbola cerebral palsy 5-side (CP) di Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XV/2016 rupanya menyimpan cerita menggelitik bagi tim Kalimantan Selatan (Kalsel).

Asisten pelatih Kalsel, Berni Munkar mengaku tak bisa tidur semalaman, kondisi yang dia akui tak pernah dialaminya sepanjang penyelenggaraan Peparnas tahun ini. Dia mengatakan, laga final Peparnas tahun ini merupakan yang pertama baginya dan tim.

"Saya enggak bisa tidur semalaman," ujar dia usai laga final Kalsel vs Jawa Barat di Lapangan Sepakbola Progresif, Bandung, Minggu sore.
 
Lain lagi dengan hal yang dialami salah satu pemain, Yusran. Pria berusia 42 tahun itu sempat merasakan nyeri perut di hari H laga, padahal sebelumnya tak ada yang salah pada perutnya.

"Rata-rata pemain merasakan ada tekanan psikologis, salah satunya itu Yusran. Pagi harinya baik-baik saja, setelah latihan dia mengeluh sakit perut," kata Berni.

Menyadari ketegangan melanda para pemainnya, Berni berinisiaif menyewa playstation 3, demi menurunkan sekaligus membantu mereka melepaskan ketegangan. Bersama sang pelatih, Sarno, dia berupaya memberikan motivasi agar para pemain tetap berjuang sampai akhir.  

"Saya paham pemain harus istirahat. Kemudian, agar mereka enjoy, saya menyewa PS3, juga untuk membuat melepaskannya (ketegangan). Kami berikan motivasi apapun alasannya untuk berjuang, tetap semangat," ungkap Berni.

Hingga pukul 15.00 WIB pun tiba. Siap tak siap, tim yang terdiri dari satu penyandang tuna daksa dan empat pemain yang mengalami masalah saraf mulai kategori FT7 dan 8 harus melawan tim tuan rumah, Jawa Barat.

M. Yahya sebagai satu-satunya pemain pelatnas bersama Helmy Azhari (FT8), Tryagus Arief Rachman (FT8), Yusran (FT7) dan Hermanuddin (FT7) memainkan strategi menjebol pertahanan Jawa Barat selama 2X25 menit.

Sarno mengatakan, sejak awal pihaknya telah menerapkan pola latihan yakni pagi dan sore hari. Hasilnya, 4-2 untuk  Kalsel sehingga mematahkan asa Jawa Barat meraih emas untuk cabang ini.

"Senang, saya baru pertama kali ikut Peparnas. Tahun ini baru aktif lagi main bola," ujar Yusran, kakek dengan satu cucu itu.

Ungkapan rasa bahagia juga mengalir dari bibir Helmy. Sekalipun memang dia tak menampik ada rasa khawatir sebelum pertandingan digelar.

"Rasanya grogi, kan mainnya di kandang lawan. Tetapi optimistis," ujat Helmy.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016