Selama ini pengunjung ke Gunung Tidar kebanyakan berwisata religi, mereka kebanyakan berasal dari Jawa Timur."
Magelang (ANTARA News) - Jumlah pengunjung wisata religi Gunung Tidar di Kota magelang, Jawa Tengah, selama Bulan Suro (Muharram) meningkat tajam dibanding bulan lain.

Seorang juru kunci Gunung Tidar Tego Walyono di Magelang, Senin, mengatakan selama Bulan Suro ini jumlah pengunjung mencapai 200 orang per hari dan jumlah tersebut semakin meningkat pada Sabtu dan Minggu.

Menurut dia, jumlah pengunjung di luar Bulan Suro berkisar 50 hingga 100 orang per hari. Jumlah pengunjung Sabtu dan Minggu lebih banyak karena banyak pengunjung lokal yang datang sekadar menikmati alam gunung.

"Selama ini pengunjung ke Gunung Tidar kebanyakan berwisata religi, mereka kebanyakan berasal dari Jawa Timur," katanya.

Ia menuturkan mereka yang berwisata religi biasanya mengunjungi petilasan Syech Subakir yang berada di atas Gunung Tidar.

Syech Subakir diyakini sebagai penyebar agama Islam berasal dari Turki yang bisa mengalahkan jin di Gunung Tidar.

Gunung tidar yang berada pada ketinggian 503 meter di atas permukaan laut ini dalam legenda juga dikenal dengan pakunya Pulau Jawa.

Keberadaa Gunung Tidar masih alami terdapat pohon pinus dan tanaman buah-buahan, untuk mencapai puncak sekarang telah dibangun tangga permanen.

Di puncak Gunung tidar terdapat lapangan yang luas dan di tengah lapangan tersebut terdapat tugu dengan simbol So dalam huruf Jawa di tiga sisinya yang berarti Sopo Salah Seleh atau kurang lebih artinya siapa yang bersalah sebaiknya mengakui kesalahannya.

Tego mengatakan para pengunjung tidak ditarik tiket masuk, namun jika pengunjung memberikan uang secara sukarela juga tidak ditolak sebagai dana operasional pengelolaan Gunung Tidar.

"Rencananya dari Pemkot Magelang memang para pengunjung akan ditarik tiket resmi, namun hingga saat ini belum ada perda soal itu," katanya.

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016