Berlin (ANTARA News) - Menteri Pertahanan Jerman Ursula von der Leyen, Rabu, menggambarkan kemenangan Donald Trump dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat sebagai sebuah kejutan besar dan meminta Trump untuk mempertegas komitmen AS bersama NATO.

Von der Leyen kepada stasiun ARD mengatakan bahwa keunggulan Trump yang berasal dari Partai Republik itu bukan karena orang ingin memilih dia, namun karena bentuk perlawanan terhadap Washington dan melawan kemapanan.

"Sungguh mengejutkan ketika saya melihat hasil yang keluar," katanya mengomentari posisi Trump yang saat itu di ambang kemenangan menuju Gedung Putih setelah serangkaian kemenangan telak di negara bagian penting seperti Florida dan Ohio.

Jerman, seperti negara Eropa lainnya, sempat dikejutkan oleh komentar-komentar yang dilancarkan Trump saat kampanye.

Salah satu komentar itu adalah dengan mengatakan bahwa jika Rusia menyerang anggota NATO, dia akan mempertimbangkan untuk memberikan bantuan kepada negara yang sudah menyatakan komitmen pertahanan, sebelum memberikan bantuan militer.

"Tentu saja kami orang Eropa, dan sebagai anggota NATO yang mengetahui bahwa Trump memenangi pemilihan presiden, ia pasti akan bertanya, apa yang bisa Anda sumbangkan untuk persekutuan ini," kata von der Leyen, anggota partai Konservatif pimpinan Kanselir Angela Merkel.

"Tapi kami juga ingin tahu, bagaimana posisi Anda dalam NATO," katanya menambahkan saat berkomentar tentang Pemilihan Presiden AS dalam posisinya sebagai menteri Jerman.

Von der Leyen mengatakan, pemerintah Jerman sekarang harus menemukan siapa yang menjadi pihak penghubung dalam pemerintah Trump dan pengumuman seperti yang akan disampaikan.

"Masih banyak pertanyaan yang belum terjawab," katanya menambahkan.

Sehubungan dengan janji Trump "Membuat Amerika Hebat Kembali", von der Leyen mengatakan semua itu hanya memungkinkan melalui kekuatan ekonomi, atau malah ia akan menimbulkan ketidakpastian.

"Kita berkepentingan untuk membuat Amerika Serikat tetap memiliki tanggung jawab dan terbuka bagi dunia," katanya dikutip oleh Reuters.

(A032)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016