Beijing (ANTARA News) - Tiongkok menyatakan terus melakukan persiapan secara matang untuk menjalankan misi lanjutan ke permukaan bulan, kata Direktur Badan Antariksa Tiongkok Wang Zhaoyao, Jumat petang.

"Sementara kami terus bekerja dan jika tiba waktunya akan kami sampaikan perkembangannya," katanya, dalam jumpa wartawan di Beijing, serangkaian keberhasilan misi Shenzhou-11 tiba kembali ke bumi, setelah menjalankan misi luar angkasa selama satu bulan.

Wang Zhaoyao menuturkan keberhasilan misi Shenzhou-11 menandai terobosan dan lompatan lebih maju lagi pengembangan teknologi ruang angkasa Tiongkok, untuk lebih mengeksplorasi alam semesta.

"Tiongkok telah menetapkan tahap pengembangan program eksplorasi ruang angkasa hingga 2020, termasuk misi pendaratan di permukaan bulan," katanya.

Negeri Panda tersebut telah meluncurkan misi ulang-alik pertama ke bulan dengan pesawat ruang angkasa robotik pada 2014. Misi itu membuka jalan bagi rencana program negara itu membawa kembali sampel bulan.

Misi yang dijuluki misi Change 5 Test 1 (CE5-T1) oleh beberapa pengamat program luar angkasa Tiongkok tersebut, misi kembali ke bumi untuk menguji teknologi masuk kembali ke bumi, yang diperlukan untuk program membawa kembali sampel bulan.

Misi tersebut dirancang untuk mengumpulkan data eksperimental dan mengkonfirmasi teknologi masuk kembali ke bumi, seperti panduan, navigasi dan kontrol, perisai panas, serta desain lintasan.

Pengetahuan itu dihimpun untuk misi Change-5, yang ditargetkan terbang pada 2017 yang mendarat di permukaan bulan dan membawa sampel bulan kembali ke Bumi.

Misi Change 5 T1 sebenarnya merupakan penerbangan robotik keempat Tiongkok sejak pengorbit Change 1 diluncurkan pada 2007. Sejak itu, Tiongkok telah meluncurkan pengorbit kedua (Change 2 tahun 2010) dan pendarat bulan pertama (Change 3 tahun 2013). Misi Change 3 juga membawa pendarat bulan pertama yang disebut Yutu ("Jade Kelinci") ke permukaan bulan.

Tiongkok berambisi menjadi negara pertama yang mendarat di sisi jauh bulan. Misi bertujuan mempelajari kondisi geologi bulan pada sisi jauh atau juga dikenal sisi gelap.

Negeri Panda pertama kali mengirim astronot ke luar angkasa pada 2003. Mereka melakukan beragam penelitian termasuk penempatan stasiun luar angkasa.

Pewarta: Rini Utami
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016