Jakarta (ANTARA News) - Senator Demokrat Mark Warner dari Virginia mengaku mencermati praktik keamanan siber yang ditempuh Yahoo, menyusul pengakuan Yahoo bahwa perusahaan ini pernah dibobol hacker sehingga data milik 1 miliar pengguna Yahoo dicuri.

"Pengungkapan terbaru ini menuntut tindak lanjut secara terpisah dan saya berencana menekan perusahaan itu dalam soal mengapa pertahanan sibernyanya begitu lemah sehingga data satu miliar pengguna bisa dibobol," kata Warner.

Warner, yang tahun depan akan menjadi pejabat tinggi Demokrat pada Komite Intelijen Senat, menyebut serangan peretasan itu sangat mengganggu. Dia mengaku berulang kali meminta Yahoo untuk dibriefing soal peretasan yang terjadi pada 2014 yang berdampak pada 500 juta akun Yahoo. Namun tuntutan itu tak dipenuhi Yahoo.

Setelah serangan hacker pada 2014 yang kemudian diungkapkan ke publik September silam, Warner meminta Komisi Sekuritas dan Efek AS (SEC) untuk menyelidiki apakah Yahoo telah memenuhi kewajiban untuk memberi tahu investor dan masyarakat mengenai pembobolan itu.

"Jika pembobolan terjadi, konsumen semestinya tidak boleh baru mengetahuinya tiga tahun kemudian," kata Warner.

"Notifikasi cepat memungkinkan pengguna bisa membatasi dampak merugikan dari pembobolan data semacam ini, terutama ketika itu mengekspos keaslian informasi seperti jawaban atas pertanyaan keamanan siber yang digunakan di situs-situs lain," sambung Warner.

Yahoo menyatakan data curian dari lebih 1 miliar pengguna Yahoo termasuk nama pengguna, alamat email, nomor telepon, tanggal kelahiran, password dan pada beberapa kasus menyangkut pula pertanyaan dan jawaban keamanan internet yang terenkripsi atau pun tak terenkripsi.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016