Sosialisasi tersebut dilakukan Ganjar dengan cara berbelanja menggunakan uang baru di sejumlah lapak pedagang, Pasar Manis, Senin.
Sontak pedagang pun meminta orang nomor satu di Jawa Tengah itu singgah dan berbelanja di kiosnya.
Menurut Ganjar masyarakat harus mengenal uang rupiah baru pecahan Rp100 hingga Rp100.000 yang diluncurkan Presiden Joko Widodo dan Bank Indonesia.
"Ada 11 pecahan yang hari ini diluncurkan oleh Bank Indonesia secara serentak di seluruh Indonesia. Bank Indonesia Purwokerto hari ini mengajak saya untuk sosialisasi di sini agar masyarakat mengerti," katanya.
Dengan demikian, kata dia, masyarakat mengetahui bahwa uang baru tersebut benar-benar asli, bukan uang palsu.
"Jadi, kalau ada orang beli (dengan uang baru), minimal sudah tahu," jelasnya.
Menurut dia, biasanya jika ada uang baru, orang akan senang menyimpan dan mengoleksinya.
Akan tetapi yang terpenting, kata dia, perlu adanya informasi bahwa uang yang lama masih berlaku. "Jangan salah ya, uang lama masih berlaku," tegas Ganjar.
Lebih lanjut ia mengatakan, masyarakat bisa mendatangi Bank Indonesia dan bank umum untuk menukarkan uang lama dengan yang baru.
Sementara Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto Ramdan Denny Prakoso mengatakan Bank Indonesia siap melayani masyarakat yang ingin menukarkan uang lama dengan uang baru.
Namun, ia mengingatkan bahwa penukaran di Kantor Bank Indonesia hanya untuk uang yang sudah rusak sedangkan untuk uang baru dapat dilakukan melalui kas keliling BI di pasar-pasar maupun perbankan.
Natal dan Tahun Baru
Sementara itu, demi mengantisipasi peningkatan kebutuhan uang kartal menjelang Natal dan Tahun Baru, KPw BI Purwokerto telah menyiapkan uang kartal Rp1,5 triliun hingga Rp2 triliun, kombinasi antara uang lama dan baru.
"Kami siap melayani kebutuhan masyarakat," katanya.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016
