Alangkah indah hidup rukun, berdampingan penuh kasih antar bangsa dan antar agama."
Jakarta (ANTARA News) - Kegiatan ibadah Natal dan perayaan Natal bersama yang digelar oleh Komunitas Bona Pasogit New South Wales, Australia pada Sabtu (10/12) menekan pentingya menerapkan nilai-nilai toleransi beragama dan kehidupan harmonis di antara sesama putra putri bangsa, demikian keterangan dari Konsulat Jenderal RI (KJRI) di Sydney yang diterima di Jakarta, Jumat.

"Alangkah indah hidup rukun, berdampingan penuh kasih antar bangsa dan antar agama," demikian penggalan khotbah yang disampaikan oleh Pendeta Sahat Simanullang pada ibadah Natal tersebut.

Ibadah yang mengusung tema "Hidup Bersama Dalam Harmoni" ini dihadiri oleh lebih dari 200 anggota keluarga Besar Bona Pasogit New South Wales, termasuk Konsul Jenderal RI di Sydney, Yayan G. H. Mulyana.

Perayaan Natal lainnya oleh kelompok-kelompok masyarakat Indonesia di New South Wales merupakan wujud komitmen Pemerintah RI yang terus mengayomi dan mendekatkan diri dengan seluruh warga Indonesia di luar negeri.

Kehadiran Konjen RI selaku wakil Pemerintah RI juga merupakan wujud komitmen pemerintah dalam menjunjung tinggi dan terus mempromosikan toleransi beragama antar sesama anak bangsa.

"Sebagai wakil Pemerintah RI, saya menyampaikan penghargaan kepada Ketua dan Pengurus Bona Pasogit New South atas dedikasinya untuk terus mendukung pemerintah dalam mempromosikan nilai-nilai luhur toleransi beragama dan hidup harmoni," ujar Konsul Pensosbud (Penerangan Sosial Budaya) KJRI Sydney, Hermanus Dimara mewakili sambutan Konjen RI Sydney yang terpaksa meninggalkan tempat kegiatan guna menghadiri perayaan Natal oleh komunitas Indonesia lainnya di tempat terpisah pada saat yang bersamaan.

Nilai-nilai toleransi dan kerukunan beragama telah ditunjukkan dalam perayaan Natal tersebut di mana sebagian dari keluarga besar Bona Pasogit yang hadir merupakan umat non-Kristen.

Bahkan, Ketua Bona Pasogit New South Wales, Neny Siregar, yang merupakan sosok yang sangat berperan di balik kegiatan itu merupakan non-Kristen.

Pewarta: Libertina Widamurti Ambari
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016