Beijing (ANTARA News) - China meminta para diplomat asing di Beijing membantu menciptakan jejaring kerja sama melawan korupsi. Permintaan ini disampaikan di tengah upaya Beijing memperluas kerja sama internasional dalam perang melawan korupsi yang sudah empat tahun dilancarkan Presiden Xi Jinping.

Xi telah bersumpah untuk memerangi akar korupsi pada semua level di Partai Komunis China sampai para pejabat tidak berani, tidak bisa dan tidak ingin korupsi. Xi mengingatkan jika upaya ini gagal maka akan mengancam masa depan Partai Komunis China.

Kampanye ini bersifat global di mana pemerintah mempublikasikan daftar berisi buron 100 tersangka korupsi yang kabur ke luar negeri, termasuk ke Amerika Serikat, Kanada dan Australia, yang kerap sambil membawa kekayaan jarahan mereka.

Menurut pemerintah, China telah menyelamatkan 2,3 miliar yuan kerugian akibat korupsi dari sekitar 70 negara pada 11 bulan pertama 2016.

Tapi China kesulitan mendapatkan jaminan kerja sama penuh dari pemerintah-pemerintah asing dalam mengadili buronan korupsi yang lari ke luar negeri karena China sendiri tidak menandatangani perjanjian ekstradisi.

Namun melalui langkah yang tidak biasa, Wu Yuliang, wakil ketua Komisi Inspeksi Disiplin (CCDI), yang merupakan lembaga pemberantasan korupsi China, membriefing wakil-wakil dari 113 misi diplomasi asing dan 13 organisasi internasional, Kamis, mengenai kinerja antikorupsi China.

Wu memastikan bahwa kampanye China dalam memburu para pejabat korup di luar negeri dan buron-buron lainnya dilakukan sesuai dengan baik undang-undang China maupun hukum negara lain, demikian Reuter.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017