Mexico City (ANTARA News) - Para utusan Presiden Donald Trump kemungkinan bakal mendapatkan sambutan dingin di Meksiko, hari ini, setelah Amerika Serikat mengeluarkan panduan baru imigrasi yang membuat Meksiko marah sekali sehari sebelum kedua negara membahas masalah-masalah bilateral.

Pemerintahan Trump Selasa pekan ini mengungkapkan rancangan untuk mempertimbangkan hampir semua imigran ilegal dideportasi ke negara asalnya yang sebagian besar orang Meksiko jika mereka masuk ke AS dari Meksiko, apa pun kebangsaan orang itu.

Menteri Luar Negeri Rex Tillerson dan Menteri Keamanan Dalam Negeri John Kelly mengunjungi Meksiko hari ini untuk membahas masalah keamanan dan imigrasi.

Kepala negosiasi Meksiko dengan pemerintahan Trump, Menteri Luar Negeri Luis Videgaray, mengatakan Meksiko tak punya alasan untuk menerima aturan unilateral yang di antaranya ingin mendeportasi warga non Meksiko ke Meksiko.

"Saya ingin katakan sejelas-jelasnya dan secara simpatik bahwa pemerintah dan rakyat Meksiko tidak harus menerima provisi-provisi yang hanya diinginkan sebuah negara secara unilateral untuk dikenakan kepada negara lain," kata Videgaray kepada wartawan di kementerian luar negeri Meksiko.

"Kami tidak akan menerimanya, karena tidak ada alasan mengapa kami harus, dan karena ini bukan kepentingan Meksiko," sambung dia.

Seorang pejabat Meksiko lainnya, Roberto Campa, yang mengetuai bagian HAM pada kementerian dalam negeri, menyatakan kalimat Videgaray ditujukan kepada rencana mendeportasikan warga non Meksiko ke Meksiko. Dia menyebut langkah itu bermusuhan dan tidak bisa diterima.

Panduan imigrasi dari Departemen Keamanan Dalam Negeri adalah bagian dari strategi penegakkan keamanan dan imigrasi di perbatasan yang masuk dalam Keppres keluaran Trump pada 25 Januari, demikian Reuters.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017