Tangerang (ANTARA News) - Aparat Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Tangerang melakukan pengawalan terhadap perbaikan sebanyak 204 unit rumah kumuh warga miskin yang tersebar pada 10 kecamatan.

"Dana perbaikan berasal dari Pemprov Banten sebanyak 169 unit dan selebihnya dari pemerintah pusat," kata Kepala Dinsos Pemkab Tangerang Arsyad Husen di Tangerang, Sabtu.

Arsyad mengatakan bahwa untuk perbaikan 204 rumah itu telah tersedia dana sebesar Rp3 miliar.

Namun dana itu tidak diterima oleh Pemkab Tangerang melainkan melalui rekening pemilik rumah yang hendak diperbaiki dengan cara transfer.

Sedangkan aparat Dinsos Pemprov Banten menunjuk tenaga pendamping agar dana yang sudah disetor itu untuk dibelikan bahan material bangunan.

"Tugas tenaga pendamping itu bertujuan agar tidak terjadi penyimpangan dalam pengunaan dana yang sudah ditransfer," katanya.

Tenaga penamping itu, tentunya dengan pengawalan aparat Dinsos Pemkab Tangerang, melakukan pemantauan berkala kepada pemilik rumah supaya membeli dan memperbaiki rumah.

Rumah yang diperbaiki itu semula tidak layak huni seperti atap bocor, dinding dari anyaman bambu (gedek) serta lantai tanah.

Bahkan rumah yang diperbaiki itu semula tanpa ventilasi udara maupun tidak memiliki dapur dan sumur.

Menurut dia, Pemkab Tangerang juga membuat program bedah rumah yang tersebar pada 29 kecamatan dengan dana APBD setiap tahun.

Bedah rumah adalah salah satu dari 25 program unggulan Pemkab Tangerang yang berpihak kepada warga kurang mampu agar mereka memiliki rumah layak huni.

Salah satu penerima program itu adalah Arwinah (54) warga di RT 01/04 Desa Pagenjahan, Kecamatan Kronjo yang kondisi rumahnya bocor dan becek ketika hujan serta tanpa sumur.

Arwinah mengatakan saat ini rumah tidak lagi bocor bila hujan turun dan telah memiliki dapur untuk berbagai keperluan memasak setelah adanya perbaikan dari pemerintah.

Pewarta: Adityawarman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017