Manado, Sulawesi Utara (ANTARA News) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara dan Gorontalo memperketat pengawasan empat satwa utama yang populasinya terancam.

"Ada empat satwa yang saat ini menjadi perhatian serius yaitu anoa, babirusa, yaki dan maleo," kata Kepala BKSDA Sulut-Gorontalo Agustinus Rante Lembang di Manado, Senin.

Pengawasan satwa asal kawasan ini dilakukan apabila populasinya terus menurun atau terancam punah, sebaliknya jika populasi meningkat, maka itu indikator membaiknya tutupan kawasan hutan.

"Selain patroli dalam kawasan, ada juga kegiatan pengawasan rutin yang dilakukan bersama dengan instansi terkait lainnya seperti kepolisian di titik-titik tertentu," kata Agustinus tanpa merinci populasi empat satwa langka di kawasan lindung Sulawesi Utara dan Gorontalo itu.

Salah satu ancaman yang bisa mengurangi populasi adalah perburuan oleh masyarakat sekitar kawasan untuk diperdagangkan atau bahkan dikonsumsi.

"Kami berharap masyarakat membantu petugas meminimalisasi perdagangan satwa liar yang dilindungi sehingga populasinya tidak terancam bahkan punah. Empat satwa kunci ini adalah endemik Sulawesi," tutup Agustinus.

Baca juga: (BKSDA Denpasar amankan 22 penyu hijau)

Baca juga: (BKSDA Bogor gagalkan penyelundupan sisik trenggiling)

Pewarta: Karel A. Polakitan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017