Beijing (ANTARA News) - China meluncurkan Shijian-13 sebagai satelit komunikasi pertama berkemampuan tinggi sehingga tidak hanya membantu orang-orang melaporkan kejadian di lokasi bencana alam, melainkan juga memungkinkan para penumpang kereta api cepat menonton video dengan gambar berkualitas sangat bagus.

Satelit tersebut diluncurkan dengan menggunakan roket Long March-38 dari Pusat Peluncuran Satelit Xichang di Provinsi Sichuan, Rabu (12/4) pukul 19.04 waktu setempat (18.04 WIB).

Roket Long March tersebut sudah melaksanakan misi yang ke-246 mengangkut satelit ke ruang angkasa.

Sementara Shijian-13 mampu mengirimkan material gambar berkapasitas 20 gigabyte per detik (Gbps) dan dirancang berada di orbitnya selama 15 tahun.

Kemampuan satelit itu jauh lebih tinggi dari sejumlah satelit komunikasi China sebelumnya dan akan memberikan akses internet lebih bagus di daerah-daerah tertinggal, termasuk di dalam pesawat dan kereta api cepat.

"Peluncuran satelit tersebut merupakan tahap pencapaian teknologi satelit komunikasi China," kata Kepala Mekanik Lembaga Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Industri Pertahanan China, Tian Yulong, sebagaimana dikutip harian Global Times di Beijing, Kamis.

Shijian-13 juga merupakan satelit pertama China bertenaga listrik yang diprediksi lebih hemat 10 kali lipat daripada menggunakan bahan bakar kimia sehingga dapat bertahan lama di orbit serta bisa mengurangi beban peluncuran, demikian pernyataan Zhou Zhicheng selaku komandan lapangan Shijian-13.

Satelit itu juga menggunakan sebagian besar komponen lokal dan pertama kali menggunakan sistem komunikasi laser.

Satelit dan roket tersebut merupakan hasil rancang bangun para ilmuwan yang beraviliasi dengan China Aerospace Science and Technology Corp dan China Academy of Launch Vehicle Technology.

China berencana meluncurkan enam unit satelit komunikasi sepanjang tahun ini. Shijian-18 akan diluncurkan ke orbitnya pada bulan Juni untuk melaksanakan misi uji coba platform satelit DFH-5.

Pada 24 April 1970, peluncuran satelit China pertama Dongfanghong-1 menandai dimulainya negara tersebut menjelajahi dunia luar angkasa dan saat ini sudah ada 16 unit satelit komunikasi.

Pada 2025 China akan memiliki 22 unit satelit komunikasi, lima di antaranya dibangun dengan rancangan baru sebagaimana rencana pembangunan jangka panjang dan menengah di bidang infrastruktur ruang angkasa sipil yang diumumkan pada 2015.

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017