Cianjur (ANTARA News)- Kecelakaan maut kembali terjadi di Jalur Puncak-Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, tepatnya beberapa meter dari lokasi tabrakan beruntun Ciloto, di mana supir truk yang membawa muatan buah nanas tewas di tempat dan dua orang penumpang mengalami luka berat.

(Baca juga: Kecelakaan Ciloto tewaskan 11 orang, bukan 12 orang)

Kecelakaan tunggal tersebut, berawal ketika truk bernopol BG 8759 TB, yang dikemudikan Abdal warga Palembang, meluncur dari arah Puncak menuju Cipanas, dengan kecepatan sedang. Saat memasuki tikungan Turangga, tiba-tiba laju truk tidak terkendali, hingga akhirnya menghatam tebing beton dipinggir jalan.

"Kami sempat melihat truk dari arah Puncak, meluncur dengan kecepatan sedang tiba-tiba oleng dan tidak terkendali, sehingga truk melaju kencang hingga akhirnya menghatam tebing Turangga. Bagian depan truk rusak berat, sehingga supir dan dua penumpang terjepit di dalam kabin truk," kata Romhat (32) saksi mata tukang ojek yang mangkal beberapa meter dari lokasi pada wartawan, Selasa.

Mendapati hal tersebut, dia dan puluhan warga berhamburan kelokasi untuk membantu mengeluarkan korban yang terjepit di dalam kabin truk. Selang satu jam melakukan upaya evakuasi dengan mengunakan alat manual, petugas bersama warga berhasil mengeluarkan tubuh korban dari dalam kabin.

"Supir diperkirakan sudah tidak bernyawa alias tewas ditempat. Sedangkan dua penumpang, saat dikeluarkan masih sempat merintih kesakitan. Tubuh ketiga korban langsung di bawa ke RSUD Cimacan," katanya.

Kasatlantas Polres Cianjur, AKp Erik Bangun Prakarsa, mengatakan, hingga saat ini, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait peritiwa kecelakaan tunggal yang menyebabkan supir meninggal dunia dan dua orang penumpang atasnama Sadam dan Yanto warga Palembang, mengalami luka berat.

"Korban meninggal dan luka berat saat ini sudah mendapat penanganan medis di RSUd Cimacan. Kami masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan yang hanya berjarak beberapa meter dari lokasi tabrakan beruntun yang terjadi beberapa hari lalu," katanya.

Seperti diberitakan, beberapa hari yang lalu, tabrakan beruntun di Jalur Puncak-Ciloto, menelan 11 orang korban jiwa, akibat bus pasriwisata Kitrans yang tidak layak jalan mengalami rem blong, sehingga menghantam empat kendaraan roda empat dan enam sepeda motor.

Puluhan korban luka ringan, berat dan sedang, sempat menjalani perawatan di RSUD Cimacan, sebelum dipulangkan dan dirujuk ke daerah asalnya masing-masing. Sedangkan lima orang korban yang mengalami luka berat, dirujuk ke sejumlah rumah sakit di Jakarta dan Bandung.

(Baca juga: Kecelakaan beruntun Ciloto, Mabes Polri olah TKP tiga dimensi)

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017