Jakarta (ANTARA News) - Pencak silat Indonesia menyabet gelar juara umum dengan meraih tujuh medali emas, satu medali perak, dan enam medali perunggu dalam turnamen Belgia Terbuka 2017 yang berlangsung di Schoten, Belgi, pada 6-7 Mei.

"Selain menjadi juara umum, tim Indonesia juga meraih tim terbaik dan Eka Yulianto meraih gelar atlet putra terbaik," kata pelatih kepala pelatnas Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Rony Safullah dalam pesan singkat kepada Antara di Jakarta, Selasa.

Tujuh atlet pencak silat Merah-Putih yang meraih medali emas dalam Belgia Terbuka 2017 adalah Rudi Susanto pada kelas A putra, Hanifan Yudani pada kelas C Putra, Eka Yulianto pada kelas G putra, Nirmala Oktaviani pada kelas A putri, Wewey Wita pada kelas B putri, Sarah Tria Monita pada kelas C putri, dan Pipit Kamelia pada kelas E putri.

Eko Febrianto yang turun pada kelas B putra meraih medali perak. Sedangkan enam medali perunggu dipersembahkan oleh Galang Tri W. pada kelas B putra, Iqbal Chandra pada kelas D putra, Komang Harik pada kelas E putra, Amri Rusdana pada kelas F putra, Aji Bangkit pada kelas I putra, dan Selly Andriani pada kelas D putri.

Tiga belas negara yang mengikuti kejuaraan pencak silat Belgia Terbuka 2017 adalah Austria, Amerika Serikat, Belanda, Belgia, Indonesia, Inggris, Jerman, Malaysia, Prancis, Singapura, Suriname, Swiss, dan Thailand.

"Kami akan tetep mengevaluasi hasil kejuaraan di Belgia. Kami berusaha mencapai hasil maksimal dalam SEA Games 2017 di Malaysia," kata Rony.

Sementara, tim Malaysia meraih posisi runner-up dengan lima medali emas dan tim Singapura meraih peringkat ketiga dengan satu medali emas.

Direktur Program Kepelatihan Performa Tinggi Satlak Prima Zamrony Zamir meminta tim pencak silat Indonesia juga dapat berprestasi dalam SEA Games 2017 dan Asian Games 2018 setelah meraih juara umum dalam Belgia Terbuka 2017.

"Di Belgia, para atlet dan pelatih juga dapat memantau perkembangan prestasi lawan-lawan yang akan turun dalam SEA Games 2017 dan Asian Games 2018. Para pelatih juga sekaligus melihat kekurangan yang masih dimiliki atlet-atlet kita," kata Zamrony.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017