London (ANTARA News) - Hanya 18 bulan setelah mengambilalih peran pelatih Huddersfield Town, manajer asal Jerman David Wagner berhasil mencetak prestasi luar biasa mengantarkan klub Divisi Championship itu promosi ke Liga Utama Inggris.

Menang pada final playoff di StadionWembley, lewat adu penalti, melawan Reading, Senin waktu Inggris, telah mengantarkan klub Yorkshire ini masuk liga elite setelah 45 tahun absen.

"Kami sudah mencoba banyak hal, banyak rincian kecil untuk memajukan klub ini. Anda biasanya butuh tiga atau empat tahun untuk melakukan apa yang sudah kami lakukan," kata Wagner yang pernah menjadi staf pelatih Juergen Klopp sewaktu masih di Borussia Dortmund sebelum pindah ke Huddersfield.

Wagner melatih tim divisi dua Inggris itu sejak November 2015 sebagai pelatih pertama klub ini dari luar Inggris, setelah Chris Powell dipecat.

Bos klub ini, Dean Hoyle mengaku memperhatikan rekomendasi agen saat mengontrak Wagner dan ternyata dia inspiratif.

Pelatih asal Jerman itu mempertahankan Huddersfield di Championship walau hanya finis pada urutan 19 sehingga tak mengejutkan jika diprediksi banyak orang bahwa mereka akan terdegradasi musim ini.

Baca juga: 45 tahun menunggu, Huddersfield akhirnya masuk juga Liga Utama Inggris

Tanpa anggaran besar namun penuh dengan inovasi taktik, gaya serangan balik Wagner telah mengantarkan Huddersfield promosi ke liga utama.

"Sebelum playoff, saya bilang kepada para pemain bahwa mereka adalah pahlawan karena finis kelima di liga dan telah melewati musim yang luar biasa," kata dia.

"Namun dari pahlawan sampai nol dalam sepak bola kadang butuh waktu sepekan. Jadi saya bilang pada mereka bahwa mereka punya peluang untuk menjadi legenda, dan mereka sudah melakukannya. Pastinya mereka kini adalah para legenda," kata Wagner.

"Saya bahagia untuk semua orang yang mengantarkan kami meraih pencapaian besar ini, dan khususnya sang ketua yang telah mendukung hampir semua gagasan saya, bahkan ketika ide-ide itu konyol," sambung pelatih berusia 45 tahun itu.

Salah satu kunci keberhasilannya adalah mendorong para pemain untuk menerapkan pendekatan baru dan keluar dari zona nyaman mereka.

"Kami tahu jika kami tidak keluar dari zona nyaman kami kami tidak akan kompetitif, mereka telah diganjar atas investasi mereka pada apa yang kami inginkan. Saya luar biasa bahagia karena kami telah membawa dongeng kami ini ke akhir membahagiakan. Bahagia tak terkira," kata dia seperti dikutip Reuters.



Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017