Pada prinsipnya arus mudik, mulai jalur dari Nagreg-Malangbong tidak ada titik rawan kejahatan, tetapi kemacetan
Bandung (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Resor Garut AKBP Novri Turangga menyatakan jalur utama wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, mulai dari Nagreg, Kabupaten Bandung hingga Tasikmalaya terdapat titik-titik rawan kemacetan pada musim arus mudik dan balik Hari Raya Lebaran.

"Pada prinsipnya arus mudik, mulai jalur dari Nagreg-Malangbong tidak ada titik rawan kejahatan, tetapi kemacetan," kata Novri seusai gelar pasukan pengamanan Lebaran 2017 di Lapangan Polres Garut, Senin.

Ia menuturkan, banyak faktor penyebab kemacetan yaitu pasar tumpah seperti di Limbangan dan Lewo, kemudian adanya kendaraan yang mogok.

Jajarannya, kata dia, telah menyiapkan 997 personel untuk melakukan pengamanan di jalur mudik, titik rawan kemacetan dan di kawasan wisata.

"Untuk operasi Ramadniya kita terjunkan 997 personel, tersebar di sembilan pos pengamanan dan satu pos terpadu kemudian di banyak pos pengaturan, seperti persimpangan dan perempatan," katanya.

Bupati Garut Rudy Gunawan menyatakan, pemerintah daerah telah siap melakukan pengamanan dan pelayanan yang dikoordinasi oleh Polres Garut.

Ia menyebutkan, Kabupaten Garut menjadi daerah perlintasan jalur selatan Jabar sejauh 33 km menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur, sehingga sarana dan prasarananya harus ditunjang.

"Garut ini dilintasi kendaraan yang ke Jawa Tengah maupun Jawa Timur, makanya kita mempersiapkan penerangan maupun jalan agar layak dilalui," katanya.

Terkait titik kemacetan akibat pasar tumpah, kata Rudy, sudah menjadi perhatian pemerintah daerah untuk mencegahnya agar tidak mengganggu arus kendaraan.

"Dulu pernah dibahas di jalan nasional ada jembatan penyeberangan di pasar, tapi katanya tidak efisien karena hari-hari biasa tidak dapat digunakan," katanya.

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017