Jerusalem (ANTARA News) - Menantu Presiden Donald Trump yang menjabat sebagai penasihat senior, Jared Kushner, melakukan pembicaraan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Jerusalem, Rabu.

Pembicaraan itu merupakan awal dari langkah baru Amerika Serikat untuk menghidupkan lagi upaya perdamaian Timur Tengah yang telah retak sekian lama.

Kushner tiba di Israel pada Rabu pagi dan akan menghabiskan waktu tidak lebih dari 20 jam di negara itu. Ia akan pergi sesaat setelah tengah malam.

Gambar video memperlihatkan Kushner sedang menjabat tangan Netanyahu, yang merupakan teman ayahnya. Selain berjabat tangan, ia juga memeluk Netanyahu sebelum duduk bersama duta besar Israel untuk AS, duta besar AS untuk Israel serta sejumlah pejabat tinggi lainnya melakukan pembicaraan awal.

"Ini merupakan kesempatan untuk meraih tujuan-tujuan kita bersama dalam hal keamanan, kesejahteraan dan perdamaian," kata Netanyahu.

"Jared, saya menyambut Anda dengan semangat itu. Saya tahu usaha-usaha (yang Anda lakukan), usaha presiden, dan saya ingin segera bekerja sama dengan Anda untuk mencapai tujuan-tujuan bersama ini."

Kushner menjawab, "Presiden (Trump) menyampaikan salam dan merupakan suatu kehormatan (bagi saya) untuk berada di sini bersama Anda."

Pejabat-pejabat Israel dan AS tidak memberikan informasi soal masalah yang akan dibahas. Kushner juga tidak berencana berbicara kepada media ataupun menerima pertanyaan.

Setelah pertemuan itu pada Rabu, Kushner akan mengunjungi Ramallah, yang berada di Tepi Barat yang diduduki Israel, untuk melakukan pertemuan dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas setelah saat berbuka puasa.

Sejumlah pejabat AS menyebut lawatan Kushner itu lebih sebagai upaya untuk menjaga agar pembicaraan tetap terjalin daripada peluncuran tahap baru proses perdamaian. Mereka mengatakan bahwa Kushner dan Jason Greenblatt, wakil khusus Trump dalam perundingan internasional, kemungkinan akan sering kembali.

Greenblatt tiba di Israel pada Senin untuk mempersiapkan pertemuan di Jerusalem maupun Ramallah dan akan menindaklanjuti pembicaraan setelah Kushner pergi, kata para pejabat.

Trump telah menggambarkan perdamaian antara Israel dan Palestina sebagai "kesepakatan utama" dan menganggapnya sebagai prioritas sejak ia mulai menjabat sebagai presiden AS.

Selain menerima Netanyahu maupun Abbas di Gedung Putih, Trump juga telah berkunjung ke kawasan itu bulan lalu.

Namun, masih belum jelas pendekatann apa yang akan diambil Trump, melalui Kushner dan Greenblatt, dalam menyelesaikan salah satu konflik paling rumit di dunia tersebut, demikian Reuters.

(Uu.T008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017