London (ANTARA News) - Lebih dari 600 kata, frasa dan ungkapan baru, termasuk "woke" dan "post-truth" telah ditambahkan ke Kamus Inggris Oxford atau Oxford English Dictionary dalam pembaruan kuartal terakhir.




"Pada pertengahan abad ke-20, 'woke' telah diperluas secara kiasan untuk menyebut 'sadar' atau 'mendapat informasi' dalam pengertian politik atau budaya," kata Kamus Inggris Oxford (OED) dalam sebuah pernyataan.




Menurut OED, penggunaan "woke" yang digunakan pendukung gerakan Black Lives Matter, sebuah gerakan aktivis internasional yang melakukan kampanye melawan kekerasan dan rasisme terhadap orang kulit hitam, menjadi salah satu alasan.




Frasa "Stay Woke" yang digunakan Black Lives Matter mengacu pada kesadaran terus-menerus akan isu keadilan sosial dan keadilan rasial.




Pergerakan aktivis tersebut dinilai telah mengenalkan kata "Woke" lebih luas kepada masyarakat, terutama di media sosial.




Sedangkan, "Post-truth" adalah kata sepanjang 2016 Oxford tahun ini. Kata ini didefinisikan berhubungan dengan atau menunjukkan keadaan di mana fakta objektif kurang berpengaruh dalam membentuk opini publik atau debat politik dibandingkan emosi dan kepercayaan diri.




Selain itu, lebih dari 50 kata baru dan 30 ungkapan baru yang berhubungan dengan tenis ditambahkan.




Misalnya, "Tennis mom" dan "Tennis dad", sekarang digunakan untuk menggambarkan orang tua yang secara aktif dan antusias mendukung partisipasi anak mereka dalam olahraga tersebut.




Pada kamus terbaru itu juga terdapat kosakata akhir yang baru, yakni "Zyzzyva" yang berarti kumbang tropis asal Amerika Selatan, yang menggantikan "zythum" yaitu sejenis bir malt yang diracik di Mesir Kuno, yang merupakan kosakata terakhir selama satu dekade.




Sementara itu, kata "thing" sekarang memiliki pengertian baru yang didefinisikan sebagai "fenomena atau praktik asli yang digunakan dalam pertanyaan yang menyampaikan kejutan atau ketidakpercayaan, seperti 'how can that be a thing?'(bagaimana itu bisa terjadi?)," Kata OED.




Dalam penjelasan tentang bagaimana sebuah kata bisa diadopsi kamus tersebut, OED mengatakannya "memerlukan beberapa contoh independen dari kata yang digunakan, dan juga bukti bahwa kata tersebut telah digunakan dalam jumlah waktu yang wajar," ungkap OED.




OED akan menerbitkan edisi terbaru berikutnya pada September, sebagaimana dilansir Xinhua.


Penerjemah: Sella Panduarsa Gareta
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017