... kemungkinan besar berasal dari APBN Perubahan 2017 atau jika tidak memungkinkan, dari APBN 2018...
Balikpapan, Kalimantan Timur (ANTARA News) - Kementerian Perhubungan akan membangun hingga empat bandara perintis senilai Rp100 miliar di Kalimantan Utara untuk memfasilitasi transportasi masyarakat di salah satu wilayah terdepan itu.

"Kami bangun tiga atau empat titik bandara perintis di daerah Kalimantan Utara yang sulit dijangkau dari darat," kata Menteri Perhubungan, Budi Sumadi, di Balikpapan, Jumat.

Sumber pendanaan pembangunan bandara-bandara itu, menurut dia, kemungkinan besar berasal dari  APBN Perubahan 2017 atau jika tidak memungkinkan, dari APBN 2018.

"Pendanaan dari swasta jelas swasta tidak mau, karena perintis tidak ada uangnya." ujarnya.

Pembangunan fisik bandara-bandara itu ditargetkan dimulai di semester II 2017 ini untuk mempercepat kegiatan ekonomi masyarakat ke propinsi termuda itu. "Sungai tidak bisa sampai sana dan jauh sekali ratusan kilometer," ucap Sumadi. Selain itu lokasi juga berada di wilayah dataran tinggi.

Pembangunan bandara perintis menjadi salah satu rencana aksi pemerintah dari hasil rapat koordinasi triwulanan dengan pemerintah daerah dan Bank Indonesia.

Di Kalimantan Barat juga akan didukung pembangunan bandara di Singkawang, kemudian bandara di Samarinda, Kalimantan Timur, untuk mendorong perekonomian daerah, khususnya untuk mendorong sumber baru pertumbuhan ekonomi.

Selain konektivitas udara, Kementerian Perhubungan juga akan melanjutkan pembangunan infrastruktur laut di Kalimantan, salah satunya Pelabuhan Internasional Maloy, di Kalimantan Timur.

Pewarta: Indra Pribadi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017