Solo (ANTARA News) - Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo meluncurkan parkir elektronik berbasis "e-money" yang diterapkan di koridor Jalan Gatot Subroto, Kemlayan, Serengan, Solo, Jawa Tengah.

"Mengenai ide e-parking sudah sejak beberapa tahun lalu. Kami ingin semua dalam hal pungutan retribusi tidak ada pembayaran secara tunai," katanya pada peluncuran parkir elektronik berbasis "e-money" di Pelataran Matahari Singosaren Solo, Jumat.

Ia mengatakan dengan adanya transaksi nontunai, artinya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah makin besar. Pihaknya berharap ke depan tidak ada anggapan kebocoran mengenai pungutan.

"Penerapan e-parking ini untuk menuju Solo Smart City pada tahun 2018. Nantinya tidak hanya parkir tetapi retribusi lain seperti sampah juga tidak dibayarkan secara tunai," katanya.

Pada penerapan parkir elektronik tersebut, pihaknya bekerja sama dengan BRI yang menyediakan kartu parkir. Nantinya, kartu tersebut tidak hanya dapat digunakan untuk pembayaran parkir dan retribusi sampah serta pasar tetapi juga dapat dijadikan sebagai kartu ATM.

Pada kesempatan yang sama, Pemimpin Wilayah BRI Kanwil Yogyakarta Andik Eko Putro mengapresiasi langkah Pemkot Surakarta karena sudah menggandeng BRI untuk pelaksanaan program parkir elektronik tersebut.

"Kartu dengan nama BRIZZI ini bisa digunakan oleh siapapun. Mudah-mudahan keberadaan kartu ini bisa mendukung terwujudnya Solo Smart City," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Perparkiran Dinas Perhubungan Kota Surakarta Mochammad Usman mengatakan penerapan parkir elektronik berbasis "e-money" ini merupakan bagian dari pengembangan sistem parkir elektronik yang sudah diterapkan sejak tahun 2016.

"Sekarang berbasis e-money. Kalau kemarin kan hanya berbasis sistemnya, belum sistem pembayarannya. Sekarang ini kami sempurnakan," katanya.

Mengenai teknisnya, Usman mengatakan pada saat masyarakat atau pengguna jasa parkir masuk di wilayah Gatot Subroto, mereka langsung melakukan "taping" dan mengambil karcis yang keluar dari mesin.

Selanjutnya, petugas mencatat nomor kendaraan pengunjung dan saat pulang struk diserahkan kepada petugas parkir. Jika kendaraan tersebut berada di kawasan parkir lebih dari satu jam maka akan dikenakan tarif progresif.

"Untuk pembayarannya menggunakan kartu BRIZZI ini. Bagi masyarakat yang belum memiliki kartu untuk sementara ini bisa membayar tunai kepada juru parkir. Selanjutnya kartu menggunakan milik petugas parkir, jadi petugas parkir dilengkapi dengan e-money," katanya.

Meski demikian, selama satu minggu pihaknya dengan petugas BRI akan melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Ke depan diharapkan seluruh pengunjung memiliki kartu "e-money" tersebut.

(U.KR-AWA/M028)

Pewarta: Aris Wasita Widiastuti
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017