Jakarta (ANTARA News) - Majelis Dzikir Hubbul Wathon (MDHW) yang diinisiasi para kiai Nahdlatul Ulama dan menempatkan Presiden Joko Widodo sebagai Ketua Dewan Pembina mulai merintis pembentukan kepengurusan daerah.

Jawa Barat akan menjadi daerah pertama yang mendeklarasikan kepengurusan daerah MDHW, yakni pada 21 September 2017, kemudian disusul Jawa Tengah, Jawa Timur, dan lainnya.

"Salah satu komitmen kami adalah menjaga kedaulatan NKRI. Itulah kenapa MDHW perlu mengembangkan sayap," kata Sekretaris Jenderal Pengurus Besar MDHW Hery Heryanto Azumi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

Menurut mantan ketua umum PB PMII itu, deklarasi MDHW Jabar digelar pada bulan depan karena menunggu kepulangan Ketua Umum MDWH KH Musthofa Aqil yang menjadi Naib Amirul Haj dari Tanah Suci.

Terkait dengan pembentukan dan deklarasi MDHW Jawa Barat, Hery yang juga Wakil Sekjen PBNU pada Minggu (20/8) bersilaturahim ke PWNU Jawa Barat (Jabar).

Hadir dalam pertemuan itu antara lain KH Abdussalam Sochib, salah satu Ketua PB MDHW yang juga cucu kiai pendiri NU. Pertemuan itu menunjuk Yosep Yusdiana sebagai Sekretaris MDHW Jabar.

Ketua PWNU Jabar KH Hasan Nuri Hidayatullah mengatakan deklarasi MDHW Jabar akan dihadiri para habaib, kiai sepuh, pejabat daerah, dan kiai perdesaan berbasis majelis taklim dan mushalla, juga sejumlah tokoh lintas agama.

"Ini dalam rangka memperkokoh spirit kebangsaan dan nasionalisme di Jabar," kata Gus Hasan, sapaan akrabnya.

Yosep Yusdiana yang didaulat sebagai Sekretaris MDHW Jabar optimistis MDHW Jabar akan mampu mangamalkan empat pilar MDHW sebagaimana telah dirumuskan oleh PB MDHW, yakni halaqah, dzikir, gerakan sosial, dan program ekonomi keumatan.

"Kami optimistis bahwa MDHW Jabar akan mampu memberikan yang terbaik. Empat pilar yang menjadi gerak langkah MDHW akan kami jalankan dengan sebaik-baiknya," kata Yosep Yusdiana.

(T.S024/M026)

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017