Padang (ANTARA News)- Badan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengkritik film Indonesia yang cenderung memakai judul bahasa asing dengan alasan untuk menarik minat penonton.

"41 persen film Indonesia dalam tahun ini judulnya pakai bahasa Inggris, padahal dialognya pakai bahasa Indonesia," kata Kepala Badan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dadang Sunendar di Padang, Kamis.

Ia menyampaikan hal itu pada kegiatan Seminar Internasional Linguistik dengan tema Bahasa dan Perubahan Sosial digelar oleh Program Studi S2 Liguistik Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas bekerja sama dengan Masyarakat Liguistik Indonesia cabang Unand.

Menurut dia, ini adalah persoalan serius karena kalau kita tidak bangga dengan milik sendiri lama-lama akan lebih suka dengan bahasa lain.

"Kami sudah mengundang pengusaha film, LSM dan lainnya membahas ini dan mereka berjanji akan menyampaikan kepada sutradara dan pegiat film," ujarnya.

"Saya penikmat film suka film Indonesia, tapi judulnya jangan pakai bahasa Inggris," lanjutnya.

Terkait dengan alasan judul bahasa asing akan lebih menguntungkan secara bisnis ia membantah hal itu.

"Dari hasil penelitian yang dilakukan apabila judul film itu berbahasa Indonesia jumlah penonton dan keuntungan tetap banyak," ujarnya.

Berdasarkan penelusuran yang dilakukan dari laman filmindonesia.or.id ditemukan sejumlah film yang memakai bahasa Inggris sebagai judul diantaranya Warkop DKI Reborn, The Real Parakang Warisan Berdarah, The Underdogs, Mars Met Venus, Banda The Dark Forgetten Trail, The Doll 2.

Kemudian Sweet 20, Critical Eleven, Satria Heroes: Revenge of The Dark, The Guys, Night Bus, Danur I Can See Ghost, Perfect Dream, Dear Nathan, Mooncake Story, Trinity The Nekad Traveler, London Love Story 2, Remember The Flavor, The Chocolate Chance, The Promise, The Last Barongsai, dan From London to Bali.

Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017