Washington/Houston (ANTARA News) - Hampir sepekan setelah badai Harvey melanda rumahnya di bagian timurlaut Houston, Mimi Wilson merenung bagaimana memulai kehidupan baru tanpa memiliki apa-apa - tanpa rumah, tanpa mobil dan tanpa kartu kredit setelah kehilangan pekerjaan.

Wanita tersebut melamar menjadi asisten di Lembaga Manajemen Kedaruratan Federal (FEMA). Prioritasnya: memindahkan dua anak perempuannya dari tempat penampungan di pusat konvensi Houston.

"Kami sedang menunggu voucher hotel," ujarnya. "Saya perlu tempat bernaung seperti rumah untuk anak-anak saya."

Tanggapan FEMA bagi puluhan ribu korban badai seperti Wilson akan diawasi ketat sementara lembaga itu terus memperbaiki citranya yang rusak lebih daripada satu dekade lalu setelah terjadi badai Katrina.

Lembaga itu dituding lamban mengambil tindakan untuk para korban di New Orleans dan penyediaan layanan-layanan dasar seperti perumahan.

Reformasi di Kongres dilakukan dan perubahan-perubahan lebih lanjut dibuat setelah badai Sandy terjadi pada 2012. Beberapa mengatakan sudah ada perbaikan.

"Kami menemukan FEMA telah banyak membuat kemajuan sejak Katrina dan Sandy," kata Chris Currie, direktur isu-isu kewaspadaan nasional dan manajemen kedaruratan di Kantor Akuntabilitas Pemerintah, sebuah lembaga pengawas pemerintah nonpartisan.

"Jika Anda lhiat kembali ke Katrina, peran FEMA jauh lebih banyak bersikap reaktif. Dalam hal ini (Harvey) mereka telah mampu mendayagunakan aset-aset sebelum bencana benar-benar melanda," kata dia.

Sejak Jumat pagi, lebih 103.000 orang dan rumah tangga telah disetujui untuk memperoleh bantuan FEMA senilai lebih 66,4 juta dolar, menurut lembaga tersebut dalam siaran persnya.

Dari jumlah itu, 9,5 juta telah disetujui untuk bantuan rumah bagi para korban, terutama bantuan sewa hingga 2.000 dolar sebulan. Para korban juga berhak memperoleh bantuan sebesar 500 dolar untuk menutupi "kebutuhan-kebutuhan kritis" seperti popok, susu bayi, makanan dan bahan bakar.

FEMA menyediakan hibah kedaruratan segera setelah badai atau peristiwa alam lain dinyatakan sebagai bencana oleh presiden Amerika Serikat. Lembaga itu dapat menawarkan sebanyak 30.000 dolar per rumah tangga, tapi sebagian besar pembayaran jauh lebih kecil.

Rata-rata bantuan bagi korban badai Katrina sebesar 7.114 dolar. Bagi korban Sandy sebesar 8.016 dolar. Besarnya bantuan itu relatif cukup bagi para korban yang kehilangan segalanya. Tapi bantuan tersebut bersifat sementara, kata Rafael Lemaitre, mantan direktur urusan publik FEMA hingga Januari 2017.

Menurut dia, bantuan itu didesain untuk membantu mereka yang paling rentan supaya bisa kembali ke kehidupan normal.

Lamaitre mengatakan salah satu perubahan besar sejak Katrina ialah FEMA lebih proaktif dalam memberikan bantuan kepada orang-orang lebih cepat. Para korban bisa mengisi formulir melalui aplikasi FEMA yang baru. Ledmbaga tersebut juga mengirim tim-tim ke tempat-tempat penampungan untuk mendata orang-orang di lokasi. Demikian laporan Reuters.

(Uu.M016)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017