Washington (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat mengaku tidak akan memilih menggunakan aksi militer terhadap Korea Utara untuk menghadapi ancaman nuklir dan peluru kendalinya, tetapi jika dia memilih opsi itu maka itu bakal menjadi hari menyedihkan untuk pemimpin Korea Utara.

Trump kembali menyatakan tidak mengesampingkan aksi militer menyusul uji coba senjata nuklir Korea Utara yang keenam dan paling dahsyat kendati pemerintahannya lebih memilih meningkatkan sanksi ekonomi. Dia menyatakan Pyongyang punya prilaku buruk sehingga harus dihentikan.

"Langkah militer tentu saja akan menjadi opsi. Apakah itu tak terelakkan? Tidak ada yang tidak terelakkan," kata Trump dalam jumpa pers seperti dikutip Reuters.

"Saya lebih memilih tidak menggunakan rute militer. (Tetapi) Jika kami menerapkannya kepada Korea Utara, maka itu akan menjadi hari yang menyedihkan bagi Korea Utara," sambung Trump.

Kendati Trump menyatakan tak mengesampingkan opsi militer, para pejabat teras pemerintahannya sudah menegaskan bahwa pintu solusi diplomatik masih terbuka.

Korea Utara sendiri sudah menyatakan akan membalas setiap sanksi PBB dan tekanan AS dengan langkah-langkah balasan seraya menuduh AS menginginkan perang.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017