Manokwari (ANTARA News) - Bupati Pegunungan Arfak Yosias Saroy memiliki keinginan besar agar Presiden Joko Widodo menyaksikan langsung potensi sumber daya alam yang dimiliki daerahnya.

Wakil Gubernur Papua Barat Mohamad Lakotani di Manokwari, Senin, mengatakan, rencana kunjungan Presiden ke Papua Barat sudah dibahas bersama dengan Kementerian Sekretaris Negara. Selain ke Kaimana, rencananya Jokowi juga akan berkunjung ke Pegunungan Arfak.

Di Kaimana, katanya, selain meresmikan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Presiden akan meresmikan pembangunan proyek strategis, di antaranya Pelabuhan Laut Kaimana dan Pembangkit Litrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH).

"Dari Kaimana, kunjungan Presiden akan berlanjut ke Pegunungan Arfak. Siang ini kita akan mendapat jawaban pasti terkait jadwal kegiatan Presiden, kita berdoa mudah-mudahan agenda tidak berubah," kata Lakotani.

Dia menjelaskan, tidak ada kegiatan khusus Presiden terkait kunjungannya ke Pegunungan Arfak.

Pada pertemuan antara dirinya, Bupati Kaimana, Bupati Pegunungan Arfak dan Mensesneg serta protokoler kepresidenan di Jakarta beberapa waktu silam, Bupati Pegunungan Arfak menyampaikan pihaknya ingin Presiden melihat langsung potensi sumber daya alam di daerah tersebut.

Disisi lain, kata dia, bupati menginginkan Presiden memahami berbagai kesulitan daerah dalam pembangunan itu.

"Pegunungan Arfak punya potensi luar biasa dari sisi pariwisata, budaya, pertanian dan perkebunan hingga pengembangan sumber daya energi. Disisi lain, Arfak diperhadapkan dengan kondisi alam yang rentan," katanya.

Menurutnya, tidak gampang membangun Pegunungan Arfak. Membutuhkan campur tangan baik provinsi maupun pemerintah pusat.

Pegunungan Arfak adalah daerah otonomi baru yang dimekarkan dari Kabupaten Manokwari pada tahun 2012 lalu. Daerah ini memiliki dua danau kembar yakni danau Anggi Giji dan Anggi Gida.

Selain itu, daerah ini pun memiliki banyak lokasi yang dapat dikembangkan menjadi obyek pariwisata. Obyek yang sudah dikenal halayak yakni lokasi pemantauan burung pintar dan burung cenderawasih.

Pewarta: Toyiban
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017