Ramallah, Tepi Barat (ANTARA News) - Para pejabat Palestina mengecam sikap bias mencolok Duta Besar AS untuk Israel David Friedman karena menyatakan hanya dua persen Wilayah Tepi Barat diduduki Israel, demikian laporan kantor berita resmi Palestina, WAFA, Jumat (29/9).

"Duta besar AS untuk Israel tersebut sekali lagi telah membuktikaa ia sepenuhnya hilang dari kenyataan," kata Hanan Ashrawi, anggota Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), yang dikutip WAFA.

Dalam satu wawancara baru-baru ini dengan media Israel, Friedman menyatakan "hanya dua persen" Wilayah Tepi Barat Sungai Jordan diduduki oleh Israel.

"Selain dukungan lamanya buat permukiman Yahudi, dan setelah merujuk kepada dugaan pendudukan tanah Palestina, ia memiliki keberanian untuk berkeras bahwa Israel menduduki hanya dua persen Tepi Barat dan permukiman tidak sah yang memahat, mencaplok dan mencuri tanah Palestina adalah bagiaqn dari Israel," kata Ashrawi.

Hanan Ashrawi menyatakan Friedman terus mengunjungi permukiman tidak sah Israel dan bahkan bergabung dalam perayaan Israel pada Juni untuk memperingati pendudukan tanah Palestina pada 1967.

"Bukan hanya duta besar itu melanggar kebijakan lama AS, tapi ia juga bertentangan dengan konsensus moral dan politik, hukum internasional," kata wanita pejabat Palestina itu, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu.

Sikap Friedman mencerminkan ideologi pemukim dalam pemerintah koalisi sayap-kanan Israel daripadai pemerintah demi-pemerintah yang telah mengklaim menanam modal pada perdamaian, kata Ashrawi.

"Pendudukan itu ada. Permukiman tidak sah berdasarkan hukum internasional dan merupakan kejahatan perang. Semua fakta ini dan kenyataan sudah jelas," katanya.

Ia mendesak Pemerintah AS agar menganggap Friedman bertanggung-jawab atas "pernyataan, tindakan dan sikap moralnya yang terus membuat marah dan menjijikkan".

Dalam kesempatan lain, Sekretaris Jenderal Komite Pelaksana PLO Saeb Erekat juga mengecam pernyataan paling akhir Friedman mengenai Israel "menduduki hanya dua persen Wilayah Tepi Barat".

Pernyataan Friedman bukan hanya palsu dan menyesatkan, tapi juga bertolak-belakang dengan hukum internasional, resolusi PBB dan juga sikap bersejarah AS.

"Israel diakui masyarakat internasional sebagai kekuatan pendudukan atas 100 persen wilayah Palestina, termasuk di Jerusalem Timur dan sekitarnya," kata Erekat.

"Posisi semacam itu merusak upaya yang berlangsung ke arah menciptakan perdamaian yang adil dan langgeng antara Israel dan Palestina di perbatasan 1967," Erekat menambahkan.

(Uu.C003)

Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017