Tripoli (ANTARA News) - Kedutaan besar Belanda, Hongaria dan Korea Selatan telah secara resmi melanjutkan kembali fungsi mereka di ibu kota negara Libya, Tripoli, setelah tutup selama tiga tahun, kata seorang pejabat bidang keamanan Libya, Rabu.

Kantor perwakilan tiga negara itu dulu ditutup karena masalah keamanan di Libya.

"Kedutaan besar Belanda, Hongaria dan Korea Selatan sudah mulai menjalankan fungsi resmi mereka di Tripoli setelah ditutup selama lebih dari tiga tahun," kata Wissam Jama, kepada Xinhua.

Jama adalah Kepala Dinas Keamanan Diplomatik pada Kementerian Dalam Negeri Libya.

Duta Besar Belanda, Eric Strating, secara pribadi membuka kedutaan negaranya di Tripoli pada Rabu, tambah Jama.

"Para diplomat telah melanjutkan bekerja dari kantor-kantor kedutaan mereka di Tripoli, menyusul keamanan yang sudah stabil dan pengusiran sebagian besar milisi dan para penjahat dari ibu kota negara. Upaya keras telah dijalankan oleh pasukan Keamanan Diplomatik untuk mengamankan kedutaan-kedutaan asing di Tripoli," ujarnya.

Sebagian besar kedutaan asing dan misi diplomatik di Libya hengkang dari Tripoli karena kemunculan pertempuran sengit di Tripoli pada 2014 antara kelompok-kelompok bersenjata. Keadaan itu membuat politik di Libya terpecah belah.

Sebagian besar kedutaan dan badan-badan diplomatik, termasuk Misi Pendukung Perserikatan Bangsa-bangsa di Libya, pindah ke negara tetangga Libya, Tunisia.

(Uu.T008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017