Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Komisi V DPR Sigit Sosiantomo menyesalkan insiden robohnya girder dalam pembangunan konstruksi jalan tol Pasuruan-Probolinggo (Paspro) yang terjadi di Kabupaten Pasuruan, Minggu (29/10) pagi.

"Kami sangat menyesalkan terjadinya musibah ini. Apalagi sampai ada pekerja yang meninggal," kata Sigit Sosiantomo dalam keterangan tertulis, Senin.

Menurut politisi PKS itu, seharusnya penyedia jasa konstruksi dapat mengutamakan aspek keselamatan dan keamanan dalam setiap proyek yang dikerjakannya.

Sesuai UU No 2/2017 tentang Jasa Konstruksi, ujar dia, penyedia jasa konstruksi harus memenuhi standar keamanan, keselamatan, kesehatan, dan keberlanjutan.

Bila tidak, lanjutnya, maka penyedia jasa dapat dikenakan sanksi administratif mulai dari peringatan tertulis, penghentian sementara konstruksi hingga pencabutan izin sebagaimana diatur dalam pasal 96 UU Jasa Konstruksi.

Untuk itu, Sigit meminta kepada semua penyedia jasa konstruksi untuk memenuhi semua aspek keselamatan dan keamanan dalam pengerjaan konstruksi guna menghindari kecelakaan kerja.

Dan kepada pemerintah, Sigit mendesak pemerintah mengawasi penerapan sistem keselamatan dan keamanan dalam penyelenggaraan dan pemanfaatan jasa konstruksi.

Sebelumnya, seorang pekerja PT Waskita Karya dalam Proyek Tol Pasuruan-Probolinggo bernama Heri Sunandar (27) tewas akibat "girder" ambuk, Minggu (29/10).

Tragedi tersebut berawal dari pekerjaan "erection" tiga girder sepanjang 50,8 meter dan sudah dilakukan dengan menggunakan dua crane, masing-masing kapasitas 150 ron dan 150 ton.

Saat dilanjutkan pada "erection" dirger keempat pada sekitar pukul 09.00 WIB, tiba-tiba girder itu goyang mengenai tiga girder lainnya yang sudah terpasang dan mengakibatkan tiga girder jatuh.

Satu pekerja yang meninggal dunia, yang bernama Heri Sunandar, diketahui berasal dari Kalimantan Timur, dan bekerja sebagai mekanik.

Sementara itu, dua lainnya luka-luka, yaitu Sugiyono (47) asal Probolinggo mengalami luka patah pada kaki dan Nurdin (35) asal Sumatera Selatan sebagai tukang las mengalami luka pada punggung.

Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017