Jakarta (ANTARA News) - Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPR, Fadli Zon, mengatakan, pimpinan DPR akan melihat kembali surat pergantian Setya Novanto sebagai ketua DPR; apakah ada perubahan atau tidak dari DPP Partai Golkar.

"Setelah masa reses, akan kami lihat kembali dokumen dan surat yang ada," kata Zon, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat.

Hal itu terkait dengan dinamika Partai Golkar yaitu rapat pleno telah memutuskan Airlangga Hartarto sebagai ketua umum DPP PArtai Golkar.

Sementara itu sebelum Airlangga terpilih, DPP Golkar telah mengirimkan surat kepada pimpinan DPR yang menyebutkan Aziz Syamsudin sebagai ketua DPR menggantikan Novanto.

Zon menjelaskan, pimpinan DPR akan melihat kembali surat-surat yang masuk dari Fraksi Golkar dan DPP Partai Golkar terkait pergantian Ketua DPR.

Menurut dia, kalau sudah sesuai mekanisme dan peraturan maka akan dibawa ke Rapat Paripurna DPR untuk disetujui.

"Mekanisme nanti tentu di masa sidang mendatang, sesuai dengan UU MD3, kalau ada pergantian, kami lihat surat-surat dari Fraksi Golkar DPP Golkar. Kalau sudah sesuai maka kami bawa ke Rapat Paripurna untuk persetujuan terkait pimpinan DPR," ujarnya.

Politisi Partai Gerindra itu mengatakan, pimpinan DPR tidak bisa mengomentari terkait calon ketua DPR yang diajukan Partai Golkar karena menjadi urusan internal partai tersebut.

Namun dia mengatakan siapapun yang ditunjuk, apakah Aziz Syamsuddin, Bambang Soesatyo, Agus Gumiwang Kartasasmita, atau Titiek Soeharto, semuanya memiliki kompetensi.

Sebelumnya, Fraksi Partai Golkar mengirimkan dua surat terkait pergantian ketua DPR ke Pimpinan DPR, surat pertama berisi tindak lanjut dari usulan Novantoyang menginginkan Syamsuddin menjadi penggantinya di posisi Ketua DPR.

Surat kedua yaitu surat yang ditandatangani Wakil Ketua Fraksi Partai Golkar, Dito Ganinduto dan Sekretaris Fraksi, Agus Gumiwang Kartasasmita.

Surat yang ditujukan kepada pimpinan DPR ini menegaskan bahwa pimpinan Fraksi Partai Golkar DPR menyampaikan, tidak ada penggantian ketua DPR  pada masa persidangan II Tahun Sidang 2017-2018.

Sementara itu Airlangga yang terpilih sebagai Ketua Umum Golkar, belum memutuskan orang yang akan menjadi Ketua DPR sebagai pengganti Novanto. Airlangga akan mengirimkan nama ketua DPR baru usai DPR menjalani reses atau tahun baru. 

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017