Manila (ANTARA News) - Sepuluh polisi Filipina, yang salah menembak kendaraan dan membunuh dua penumpangnya, pada Kamis malam dibebas-tugaskan, kata kepala polisi Manila saat melakukan penyelidikan perkara tersebut.

Perwira tinggi Metro Manila, Oscar Albayalde, mengatakan, kendaraan pembawa tujuh orang, termasuk seorang wanita, tadi malam dalam perjalanan menuju rumah sakit saat polisi melepaskan tembakan setelah salah mengira kendaraan tersebut dikemudikan penyerang wanita tersebut.

Albayalde mengatakan, polisi dari kota Mandaluyong, bagian dari Manila raya, kemungkinan mendapat keterangan salah karena mereka diberitahu petugas desa bahwa penumpang kendaraan tersebut memiliki senjata.

"Kami tidak bisa menyalahkan mereka sepenuhnya," kata Albayalde dalam jumpa pers.

Albayalde juga membebas-tugaskan kepala polisi Mandaluyong atas perintahnya sambil menunggu penyelidikan.

"Kami tidak menyembunyikan apapun di sini. Kami tidak mengurangi kemungkinan ... bahwa mungkin terdapat pembunuhan yang kelewat batas atau pelanggaran POP kami," kata Albayalde, mengacu pada Tata Kerja Polisi (POP).

Polisi Filipina telah menghadapi pemeriksaan yang belum pernah terjadi sebelumnya karena kekhawatiran tentang perilaku mereka selama operasi anti-narkotika. Beberapa survei opini telah mengindikasikan berkurangnya kepercayaan terhadap laporan operasi polisi yang telah membunuh hampir 4.000 orang.

Kelompok hak asasi manusia dan lawan politik mengatakan pembunuhan terhadap pengguna narkotika dan pedagang kecil meluas, namun polisi mengatakan bahwa yang tewas adalah pengedar, yang melakukan perlawanan, demikian Reuters.

(KR-DVI/B002)

Pewarta: LKBN Antara
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017