Bulungan (ANTARA News) - Sebanyak delapan korban meninggal dalam musibah perahu cepat (speedboat) Anugrah Express yang terbalik di Tanjung Selor Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara pada Senin (1/1).

Kepala Basarnas Kaltim-Kaltara Gusti Anwar Mulyadi melalui siaran persnya, Selasa menyebutkan bahwa sesuai hasil pencarian yang dilakukan tim SAR di lokasi kejadian pada hari kedua ditemukan delapan penumpang telah meninggal dunia.

Berdasarkan identifikasi terhadap korban meninggal dunia diketahui bernama Mirno (laki-laki) asal Kota Tarakan, Muhammad Al Habsi (laki-laki) beralamat Jembatan Besi Kota Tarakan, Arjuna (laki-laki) asal Kota Tarakan, Aying (perempuan) asal Jelarai Tanjung Selor (Bulungan).

Selanjutnya, korban meninggal dunia bernama Velisya (perempuan) asal Kabupaten Berau, Kaltim, Hj Yuliana asal Bulungan, H Ahmad (laki-laki) asal Bulungan dan Natasya (perempuan) asal Kabupaten Berau, Kaltim.

"Seluruh korban meninggal dunia sudah diambil pihak keluarganya," ujar Gusti Anwar.

Sedangkan penumpang lainnya yang ditemukan selamat langsung dievakuasi ke RSUD Tanjung Selor untuk mendapatkan perawatan medis.

Speedboat Anugrah Expres ini dinakhodai Amir dengan dua kru, yakni Dillah dan Sultan yang ditemukan selamat telah dimintai keterangan dari pihak penyidik kepolisian setempat.

Gusti Anwar menegaskan, pencarian terhadap korban speedboat terbalik tersebut tetap mengacu pada jumlah penumpang dalam manifes yakni 48 orang dengan perincian 40 penumpang dewasa, lima anak-anak dan tiga kru kapal.

"Kami melakukan pencarian sesuai dengan penumpang yang ada dalam manifes," kata dia.

Pewarta: Muhammad Rusman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018