Washington (ANTARA News) - Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi kepada lima perusahaan Iran yang dituduh mengerjakan sebagian dari program rudal balistik ilegal Iran.

Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin menghubungkan kebijakan tersebut dengan protes anti-pemerintah baru-baru ini, beralasan bahwa Iran harus membelanjakan lebih banyak untuk kesejahteraan masyarakat dibandingkan senjata yang dilarang.

"Sanksi-sanksi ini menyasar entitas kunci yang terlibat dalam program rudal balistik Iran, yang lebih diprioritaskan oleh rezim Iran dibandingkan kesejahteraan ekonomi rakyat Iran," kata Mnuchin pada Kamis waktu Amerika Serikat.

"Ketika rakyat Iran menderita, pemerintah mereka dan anggota IRGC (Islamic Revolutionary Guard Corps) mendanai militan asing, kelompok teroris, dan pelanggar hak asasi manusia," tambahnya.

"Amerika Serikat akan terus secara tegas menentang aktivitas jahat rezim Iran, termasuk sanksi tambahan yang menyasar pelanggaran hak asasi manusia," katanya sebagaimana dikutip AFP.

"Kami tidak akan ragu meneriakkan kesalahan manajemen ekonomi rezim tersebut, dan pengalihan sumber daya yang signifikan untuk mendanai sistem rudal dengan mengorbankan warganya."

Kelima perusahaan yang dikenai sanksi adalah anak perusahaan Grup Industri Shahid Bakeri Iran (SBIG).

Di bawah sanksi itu, aset apa pun yang dimiliki perusahaan yang berada di bawah yurisdiksi AS akan dibekukan dan warga AS dilarang berbisnis dengan mereka.

Selain itu, institusi asing yang bekerja sama dengan perusahaan bisa dikeluarkan dari sistem finansial AS--risiko yang mungkin enggan diambil oleh bank-bank Eropa.

Sebelumnya Departemen Luar Negeri AS telah memperingatkan para pejabat Iran yang terlibat dalam penangkapan atau pembunuhan pengunjuk rasa akan dimintai pertanggungjawaban.

"Kami mengutuk dengan istilah yang paling keras kematian dan penangkapan sedikitnya seribu warga Iran," kata juru bicara departemen Heather Nauert.

"Kami punya kewenangan cukup luas untuk meminta pertanggungjawaban mereka-mereka yang melakukan kekerasan terhadap para pengunjuk rasa, terlibat dalam penyensoran, atau mencuri dari rakyat Iran," katanya.

Kerusuhan meletus di Iran bulan lalu dan sedikitnya 21 orang tewas dalam bentrok antara demonstran dan pasukan keamanan Iran. Washington, musuh lama Teheran, berdiri bersama para pengunjuk rasa.

"Kami mendukung aspirasi sah rakyat Iran, dan menyeru pemerintah mengizinkan pertukaran bebas ide dan informasi," katanya.

Para pejabat Iran sekarang menyatakan bahwa krisis sudah terkendali dan televisi pemerintah menyiarkan demonstrasi pro-pemerintah di beberapa kota.(hs)

Pewarta: -
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018