Lusaka, Zambia (ANTARA News) - Pemerintah di Zambia mesti secepatnya melaksanakan tindakan yang layak guna mengendalikan wabah kolera sebab wabah yang berkepanjangan dapat berdampak negatif pada prospek ekonomi negeri tersebut, kata beberapa pengulas pada Jumat (5/1).

Kolera, yang muncul pada Oktober tahun lalu di Ibu Kota Zambia, Lusaka, sekarang dilaporkan telah menyebar ke bagian lain negeri itu.

Menurut jumlah dari Kementerian Kesehatan, jumlah seluruh kasus kolera sekarang telah mencapai 2.148 di seluruh negeri tersebut, dan ibu kota negeri itu mencatat 2.091 kasus serta 51 kematian.

Pemerintah telah dengan cepat menanggapi dengan menutup pasar, melarang pedagang pinggir jalan dan membekukan angkutan hasil pertanian ke ibu kota sementara sebagian gerai makanan cepat saji juga telah terpengaruh.

Di kalangan pasar yang ditutup ialah Pasar Soweto, pusat distribusi utama hasil pertanian yang berada di sebelah selatan pusat bisnis di Lusaka.

Banyak pedagang yang terlibat dalam usaha kecil di kota itu telah terpengaruh sebab mereka tak diperkenankan berjualan di pasar dan di sepanjang jalan di pusat bisnis.

Pada Kamis (4/1), pemerintah menutup beberapa gerai makanan di Lusaka setelah penyelidikan mengungkapkan makanan mereka memiliki jejak bakteri kolera.

Meskipun memuji pemerintah atas tindakan yang dilakukan, Yusuf Dodia --Ketua Perhimpunan Pembangunan Sektor Swasta-- mengatakan prospek ekonomi mungkin terpengaruh jika kegiatan usaha tetap tutup untuk waktu lama.

"Tentu saja, ini tidak baik buat bisnis sebab tak ada perdagangan dan jika ini berlangsung terus, tentu saja itu memiliki dampak," kata Dodia kepada Xinhua, Sabtu siang.

Ia menambahkan beberapa negara tetangga sudah menyampaikan keprihatinan mengenai wabah kolera itu dan telah melakukan pemeriksaan ketat atas pedagang Zambia yang terlibat dalam perdagangan lintas-perbatasan.

Chibamba Kenyama, ahli ekonomi lokal, mengatakan wabah kolera tersebut mesti diperlakukan sebagai krisis nyata yang mungkin mengakibatkan bencana ekonomi.

"Dalam waktu dekat, pembaTasan perkumpulan masyarakat akan diperluas ke pasar swalayan. Kalau ini terjadi, dampak pada pengumpulan VAT oleh Dinas Pendapatan Zambia akan paling rendah pada Januari ini," kata Kenyama di dalam pernyataan di laman Facebooknya.

Menurut dia, dampak ekonomi akibat wabah itu tak bisa diremehkan sebab pemerintah telah dipaksa mengalihkan sumber daya keuangannya dari proyek lain yang direncanakan ke pengendalian wabah tersebut.

Buat Serikat Petani Nasional Zabia, baday payung para petani, penutupan Pasar Soweto telah mempengaruhi secara negatif para petani yang kehidupan mereka tergantung atas penjualan hasil segar pertanian.

(Uu.C003)

Pewarta: Chaidar A
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018