Magelang (ANTARA News) - Para petani dan pedagang durian Desa Kembaran, Candimulyo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Senin, menggelar tradisi "pamongan" sebagai ungkapan syukur atas majunya Ganjar Pranowo pada Pilkada Jawa Tengah 2018.

Prosesi pamongan diawali dengan berdoa dipimpin oleh tokoh masyarakat setempat kemudian dilanjutkan makan bersama dengan menu berupa nasi campur urap sayur lengkap dengan lauk-pauknya serta beberapa buah durian.

"Pamongan adalah tradisi masyarakat desa sebagai simbol rasa syukur. Di sini kami bahagia, bersyukur atas rekomendasi DPP PDI Perjuangan kepada Ganjar Pranowo dan Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) dalam Pilkada Jateng 2018," kata Ketua Asosiasi Masyarakat Petani dan Pedagang Durian Candimulyo, Puguh Djaka Sulistya.

Menurut dia, petani dan pedagang di wilayahnya sudah merasakan kemudahan selama Ganjar Pranowo menjadi Gubernur Jawa Tengah.

"Kami sudah lama menikmati bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung selama kepemimpinan Mas Ganjar. Misalnya tahun 2016 kami mendapat bantuan pengadaan 9.000 bibit durian melalui Bank Jateng. Dinas Pertanian Provinsi Jateng maupun Kabupaten Magelang juga mendukung kami luar biasa," katanya.

Oleh karena itu, para petani dan pedagang durian menyatakan sepenuhnya mendukung dan berusaha memenangkan pasangan calon Gubernur Ganjar Pranowo dan Taj Yasin kembali merebut tongkat kepemimpinan Jawa Tengah.

Petani durian, Supangat, mengatakan di wilayahnya yang meliputi Desa Kebonrejo, Kembaran, dan Tegalsari terdapat 1.000 hingga 2.000 petani maupun pedagang buah durian. Ada sekitar 20.000 pohon durian yang tersebar di tiga desa tersebut.

"Hampir 80 persen populasi pohon durian di Kecamatan Candimulyo berada di desa Kebonrejo, Kembaran, dan Tegalsari," katanya.

Ia mengatakan para petani telah menerapkan metode penanaman buah durian lokal hasil karya mereka sendiri sejak tahun lalu. Metode itu diterapkan di lahan sekitar 10.000 hektare dengan belasan varian buah durian lokal unggulan, antara lain varian candy, susu molek, dandang sariti, jowongso, mentari senja, jamas, dan ketan.

"Ada sekitar 100 petani yang terlibat, dari 10.000 hektare tersebut, dua hektare lahan ada di Desa Kebonrejo. Insya Allah dua hingga tiga tahun lagi bisa panen raya durian lokal unggulan kami," katanya.

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018